BOLASPORT.COM - Persija Jakarta dan Rizky Ridho menambahkan satu klausul apabila sang pemain menerima tawaran dari klub luar negeri.

Sepak bola Indonesia pernah dihebohkan dengan seorang pemain yang ingin berkarier di luar negeri tetapi ditahan klubnya.

Pemain tersebut yaitu Bagus Kahfi, yang sempat ditahan Barito Putera saat diminati FC Utrecht pada pertengahan 2020.

Saat itu, Bagus Kahfi berulang kali menyampaikan rasa frustrasi di media sosial mengenai situasi tersebut.

Fans Bagus pun "membantu" dengan mendesak pihak Barito Putera untuk melepas sang striker kribo ke klub Belanda.

Setelah desakan publik menguat, PSSI turut mengintervensi untuk membuat Barito melepas Bagus secara gratis.

Bagus kemudian resmi bergabung ke Jong FC Utrecht pada Januari 2021.

Hanya 1,5 musim di Eropa, ia pada akhirnya pulang ke Barito pada 2023 tanpa membawa banyak pengalaman bertanding di Utrecht maupun Asteras Tripolis.

Pelajaran dari Bagus tersebut membuat pemain Indonesia berikutnya yang berhasrat ke luar negeri harus menimbang momen yang tepat untuk pamit dari klub lokal.

Saat ini, Rizky Ridho bisa dikatakan menjadi komoditi paling panas sepak bola Indonesia untuk "diekspor" ke klub asing.

Kini bermain reguler dan menjabat kapten Persija Jakarta, bek tengah timnas Indonesia itu baru saja memperpanjang kontrak hingga 2028.

Di atas kertas, kontrak baru tersebut menghalangi Ridho untuk menjajal kompetisi level lebih tinggi di luar negeri.

Meski begitu pemain 24 tahun itu menjamin dirinya dan pihak klub sudah bersepakat mengenai klausul bermain abroad.

"Karena sebenarnya keinginan menguji diri ini bermain di negeri seberang masih menyala dalam diri saya," tulis Ridho di akun Instagram pribadi.

"Hebatnya, Persija mendukung itu secara tertulis dengan transparan sebagai sebuah opsi yang sangat masuk akal."

"Saya rasa ini adalah salah satu kontrak pemain terbaik yang pernah ada di sepak bola Indonesia," tegas Ridho.

Dengan adanya klausul masuk akal tersebut, bisa dipastikan saga transfer seperti Bagus-Barito-Utrecht tak akan terulang.

Ridho pun bisa berfokus membawa Persija mencapai targetnya, yaitu juara Super League dan tampil di kompetisi Asia.

Dalam usia 24 tahun, masih banyak waktu bagi Ridho untuk mematangkan diri sebelum memilih klub berikutnya di luar sana.