SUPERBALL.ID - Patrick Kluivert didesak tak bereksperimen spekulatif lagi dalam menyiapkan starting line-up Timnas Indonesia menghadapi laga hidup-mati kontra Irak.

Hampir seluruh pencinta Skuad Garuda kaget melihat starting line-up yang dimainkan Kluivert melawan Arab Saudi pada Kamis dini hari WIB lalu, kemudian menumpahkan kemarahan mereka setelah kalah 2-3.

Tiga pemain yang terkena sorotan paling tajam adalah Marc Klok, Beckham Putra, dan Yakob Sayuri.

Ketiganya dinilai tidak layak dipasang sebagai starter untuk laga sepenting itu, karena masih banyak pemain lain yang lebih tepat.

Yakob Sayuri bahkan blunder dengan sengaja menarik kaus Firas Al Buraikan hingga terjatuh di kotak penalti pada menit ke-33.

Padahal, semua pemain sudah diingatkan ekstra hati-hati untuk tak melakukan pelanggaran sekecil apa pun karena memang ditunggu para pemain Timnas Arab Saudi guna mendapatkan keuntungan.

Melalui review VAR, wasit Ahmad Al-Ali memberikan hadiah penalti yang dieksekusi Al Buraikan untuk membawa Arab Saudi unggul 1-2.

Kekonyolan Yakob itu langsung berdampak negatif ke permainan Timnas Indonesia dan, sebaliknya, membuat para pemain Arab Saudi makin agresif.

Kekalahan di kandang tuan rumah Grup B Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu memang sangat menyedihkan karena Indonesia kini berada di bibir jurang tersingkir.

Jalan terjal yang harus dilalui Jay Idzes dkk sekarang adalah menjemput kemenangan meyakinkan atas Timnas Irak dalam laga terakhirnya di Grup B di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10/2025) pukul 2.30 WIB.

Kemenangan meyakinkan itu bisa menjadi modal keberlanjutan mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, apakah lolos otomatis sebagai juara grup atau harus berjuang di putaran kelima sebagai runner-up.

Namun, tentu saja itu juga sangat bergantung pada hasil Arab Saudi kontra Irak pada 15 Oktober dini hari WIB mendatang.

Pertanyaannya sekarang, starting line-up terbaik atau ideal seperti apa yang harus dipilih Patrick Kluivert untuk menghadapi Irak?

Banyak pengamat sepak bola Tanah Air yang memberikan saran kepada Kluivert mengenai susunan 11 pemain itu, salah satunya Anton Sanjoyo.

Berbeda dengan formasi 4-4-2 ketika melawan Arab Saudi, mantan wartawan Harian Kompas itu menyarankan Timnas Indonesia tampil dengan susunan pemain lebih progresif.

"Kalau bisa susunan pemain melawan Irak 4-3-3 dengan Joey Pelupessy sebagai single pivot, Thom Haye di kanannya," usul pengamat yang akrab disapa Joy itu.

"Ricky Kambuaya boleh sebagai gelandang serang, tapi jangan lupa aktif bertahan kalau Indonesia kehilangan bola."

"Kevin Diks di sisi full back kanan. Duet Rizky Ridho dan Jay Idzes jangan diutak-atik lagi," tegasnya.

Dean James berada di posisi full back kiri, tapi akan lebih baik Calvin Verdonk jika pulih 100 persen dari cederanya.

Tiga andalan di lini serang diisi Miliano Jonathans, Ole Romeny, dan Ragnar Oratmangoen.

Merujuk catatan Transfermarkt, Timnas Indonesia sudah sembilan kali bertemu Irak dengan hasil satu kali menang, dua kali imbang, enam kali kalah.

Satu-satunya kemenangan Indonesia atas Irak, 2-1, diraih dalam kualifikasi Olimpiade pada 18 Januari 1968.

Dalam enam pertemuan terakhir, Skuad Garuda selalu kalah, termasuk dalam putaran kedua kualifikasi lalu kala dibantai 5-1 dan 2-0.

Patrick Kluivert belum pernah bertemu Timnas Irak, begitu pula kontra pelatihnya saat ini, Graham Arnold.

FORMASI IDEAL TIMNAS INDONESIA VERSUS IRAK

Kiper:
Maarten Paes

Belakang:
Kevin Diks, Rizky Ridho, Jay Idzes, Dean James

Tengah:
Joey Pelupessy, Thom Haye, Ricky Kambuaya

Depan:
Miliano Jonathans, Ole Romeny, Ragnar Oratmangoen

Lihat postingan ini di Instagram