Buntut kasus pemain ilegal dan sanksi berat FIFA. Presiden kehormatan FAM pun langsung bertolak ke Zurich, Swiss untuk mengajukan banding. (INSTAGRAM.COM/FAMALAYSIA)

BOLASPORT.COM - Presiden Kehormatan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sekaligus anggota Dewan FIFA, Tan Sri Hamidin Mohd Amin dikabarkan langsung berangkat ke Zurich, Swiss untuk mengajukan banding butut sanksi berat dari FIFA.

Konfederasi Sepak Bola Internasional (FIFA) secara resmi menjatuhkan sanksi kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi karena dinilai melakukan pemalsuan dokumen.

FIFA menyebut FAM melanggara Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) tentang pemalsuan dokumen terkait tujuh pemain naturalisasi.

Buntut situasi ini, FAM dan tujuh pemain naturalisasi yakni Jon Irazabal Iraurgui, Gabriel Felipe Arrocha, Hector Alejandro Hevel Serrano, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Facundo Tomas Garces, dan Joao Victor Brandao Figueiredo dapat sanksi berat.

Bahkan ketujuh pemain ini disanksi FIFA dengan larangan 12 bulan terlibat dalam aktivitas apapun di sepak bola.

Buntut kasus pemain ilegal ini, FAM pun secara resmi mulai melakukan banding.

Presiden Kehormatan FAM bahkan langsung bertolak ke markas FIFA di Zurich, Swiss, pada Minggu (28/9/2025).

Langkah ini diambil karena FAM keberatan dengan keputusan FIFA yang memberikan hukuman berat untuk federasi dan tujuh pemain ini.

Kehadiran Tan Sri Hamidin Mohd Amin ini tentu saja untuk membela federasi dan para pemain yang terlibat.

“Presiden kehormatan FAM, Tan Sri Hamidin Mohd Amin, yang juga anggota Dewan FIFA, berangkat ke markas besar FIFA di Zurich, Swiss, pada Minggi, 28 September untuk menjalani proses banding,” tulis The Star sebagaimana dikutip BolaSport.com, Minggu (28/9/2025).

FAM langsung bertolak ke Zurich, Swiss karena mereka tak terima dengan tuduhan menyerahkan dokumen palsu dalam proses verifikasi kelayakan.

Mereka tak terima tujuh pemain naturalisasi yang telah membela Timnas Malaysia di laga Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam pada 10 Juni 2025 lalu dituduh pemain ilegal.

Apalagi ketujuh pemain tersebut juga diketahui telah menerima skorsing dari FIFA dengan tidak boleh beraktivitas di sepak bola selama 12 bulan.

Tentu saja ini merugikan pemain, sehingga FAM pun langsung mengambil langkah dengan mengajukan banding.

Bahkan klub-klub yang diperkuat para pemain naturalisasi Timnas Malaysia ini menerima dampaknya.

Klub seperti Deportivo Alaves (Garcés), America de Cali (Holgado), Unionistas de Salamanca (Palmero), dan Velez Sarsfield (Machuca) bahkan tak bisa memainkan para pemainnya.

Klub-klub tersebut telah mengonfirmasi bahwa pemain mereka tak akan diturunkan untuk sementara waktu hingga hasil banding diumumkan.

Sebenarnya tak hanya itu saja, media Vietnam bahkan berspekulasi butut kasus pemain ilegal yang memperkuat Timnas Malaysia.

Vietnam memang menjadi korban saat berhadapan dengan Timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027 pada Juni 2025 lalu.

Saat itu, Vietnam menelan kekalahan telak 0-4 dari Timnas Vietnam, sehingga peluang mereka lolos ke Piala Asia 2027 pun kecil.

Namun, setelah FIFA memberi sanksi kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi tersebut, media Vietnam berspekulasi bahwa hasil Malaysia melawan Vietnam bisa dibatalkan dan berubah jadi kekalahan untuk Harimau Malaya.

Untuk itu, langkah Hamidin menuju Zurich ini dipandang sebagai upaya krusial untuk meringankan, atau bahkan membatalkan hukuman yang berpotensi memberikan dampak besar bagi masa depan sepak bola Malaysia.