3 Rekomendasi Kuliner Es Legendaris di Klaten Jateng, Ada yang Sudah Jualan Sejak Tahun 1957 - Halaman all - Tribunsolo
3 Rekomendasi Kuliner Es Legendaris di Klaten Jateng, Ada yang Sudah Jualan Sejak Tahun 1957 - Halaman all - Tribunsolo
TRIBUNSOLO.COM - Di Klaten Jawa Tengah ada beberapa minuman legendaris yang sudah jualan hingga puluhan tahun.
Bagi kiamu yang sedang mencari rekomendasi es enak di Klaten ada 3 kuliner yang bisa kamu coba.
Baca juga: 7 Rekomendasi Kuliner di Pasar Gede Solo Jateng, Banyak Makanan Langka Bisa Kamu Temukan di Sini
Kuliner berikut ini mulai dari dawet beras hingga es gosrok hingga es puter yang sudah melegenda di Kabupaten Klaten.
Berikut ini rekomendasi 3 minuman enak di Klaten yang bisa kamu coba.
Dawet Beras Handayani, Jualan Sejak 1987
Di Klaten, ada rekomendasi minuman dawet yang patut dicoba Tribunners.
Namanya Dawet Handayani.
Lokasinya di Jalan Rajawali, dekat gapura gang Latar Putih, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten.
Handayani (55), sang pemilik mengungkapkan berjualan dawet untuk melanjutkan usaha orang tua.
"Dulu jualan dari lulus SMEA (SMA), tahun 1987," ujar Handayani saat ditemui TribunSolo.com, Senin (25/9/2023).
Diceritakan Handayani, orang tuanya telah berjualan dawet sejak dirinya belum lahir.
Setiap hari sejak pagi hari, ia selalu membuat dawet.
"Buat sendiri (dawet), dari tepung beras, sama santan, juruhnya gula merah asli," paparnya.
Handayani biasa buka pada pukul 10.00 WIB hingga sore.
Namun di akhir pekan atau Sabtu-Minggu, ia memilih buka mulai lebih awal karena ada bantuan sang anak.
Awalnya ia membuka usaha dawet di Pasar Gedhe, namun karena pasar itu direnovasi Handayani pindah ke Pasar Darurat.
Baca juga: 3 Rekomendasi Kuliner yang Enak Dekat Kampus UNS Solo Jateng, Ada Rica hingga Ayam Penyet
2. Es Gosrok Pak Amir Es Paling Legend di Kota Bersinar
Salah satu es yang sudah menjadi legenda di Klaten adalah Es Gosrok Pak Amir.
Lokasinya berada di Perempatan Gebyok, Desa Jiwan, Kecamatan Jimbung, Kabupaten Klaten.
Usaha tersebut dijalankan oleh Mirmadi (64) atau yang lebih dikenal Pak Amir.
Ia menjelaskan kalau usaha tersebut dilanjutkan dari usaha orang tuanya dahulu.
"Dulu bapak saya Pak Sholah jualan awalnya sejak 1957, saat itu masih dipikul," ujar Pak Amir saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (26/5/2023).
Lain dulu lain sekarang, jika dahulu sang ayah berjualan dipikul, usaha Amir tersebut sekarang menempati sebuah rumah kontrakan yang berada di pojokan Perempatan Gebyok.
Es batu yang digosrok secara manual tersebut ditambahkan gula, dawet, serta santan.
Warung es gosrok tersebut buka mulai pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Baca juga: 7 Kuliner Khas Solo Jateng yang Berkuah Selain Bakso, Cocok Dinikmati saat Musim Hujan
3. Es Puter yang Dijual Pak Warijo
Diantaranya banyaknya penjual es puter di wilayah Kabupaten Klaten, salah satunya adalah Warijo (62) yang merupakan warga Bugel, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten yang sudah puluhan tahun berjualan es puter.
“Dulu awalnya diajak adik saya tahun 1977 merantau ke Jakarta, Di sana saya diajari membuat es puter,” ujar Warijo kepada TribunSolo.com Selasa (16/8/2022).
Dalam satu kali proses produksi yang ia lakukan di rumahnya dia lakukan dalam beberapa jam.
Biasanya dirinya memulai membuat adonan pukul 02.30 WIB dan pukul 07.00 WIB es tersebut sudah siap untuk dijual.
Dia mulai mengolah berbagai bahan untuk membuat es puter dan mulai mengaduk adonan selama 2,5 jam.
"Kalau adonan sudah dimasukkan kedalam wadah stainless terus diputar-putar sekitar 2,5 jam," jelasnya.
Diungkapkan Warijo jika dirinya hanya menggunakan bahan-bahan alami untuk diolah menjadi es puter.
"Kalau bahan baku itu dari tepung sagu, tepung maizena dan tepung hunkwe. Sedangkan untuk mencairkan tepung itu pakai santan," ungkapnya.
Termasuk pewarna, es puter olahannya hanya dari buah-buahan seperti nangka untuk warna kuning, alpukat untuk warna hijau dan buah naga untuk mendapatkan warna ungu.
(*)
Komentar