Erick Thohir Sindir Pemain Egois di Laga Timnas Indonesia U-23 Vs Irak: Sepak Bola Bukan 2 Orang tapi 11 Orang! - inewz
Erick Thohir Sindir Pemain Egois di Laga Timnas Indonesia U-23 Vs Irak: Sepak Bola Bukan 2 Orang tapi 11 Orang!
DOHA, iNews.id- Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta Timnas Indonesia U-23 Kembali bermain sebagai tim saat melawan Guinea di playoff Olimpiade 2024. Sebab, dia melihat pada laga melawan Irak pasukan Shin Tae-yong tak bermain seperti biasa.
Laga Indonesia vs Irak berlangsung Kamis (2/5/2024) malam WIB di Stadion Abdullah bin Khalifa. Indonesia kalah 1-2 atas Irak lewat babak perpanjangan waktu.
Baca Juga
Indonesia lengah dan kebobolan di babak perpanjangan. Ternyata performa Garuda Muda itu jadi perhatian khusus Erick Thohir.
Erick memang selalu mendampingi Timnas Indonesia Ketika bertanding di Piala Asia U-23. Erick selalu hadir di tribun penonton.
Baca Juga
Usai laga, Erick mengunjungi ruang ganti pemain. Dia memberikan semangat kepada Garuda Muda.
Erick bahkan menyebut Timnas Indonesia pada laga melawan Irak tak bermain sebagai tim. Beberapa pemain terlihat masih kerap menunjukkan aksi individu yang kurang tepat.
Baca Juga
Beberapa kali pemain Indonesia juga terlihat salah mengambil keputusan. Hal-hal tersebut yang disorot Erick Thohir.
Meski tak secara gamblang menyebut nama, Erick menekankan permainan sepak bola harus dimainkan dengan kerja sama tim.
Baca Juga
"Kita jatuh bersama, bangun Bersama, sepak bola bukan permainan 2 orang tapi permainan 11 orang," kata Erick dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, dilihat Jumat (3/5/2024).
Erick berharap Indonesia U-23 bangkit dan menunjukkan permainan tim di laga playoff Olimpiade melawan Guinea. Sebab, laga itu jadi kesempatan terakhir Indonesia jika ingin lolos Olimpiade 2024.
"Masih ada satu kesempatan, kalian harus bermain kembali jadi satu tim. Semua momen harus dimanfaatkan. Ayo fight back. Satu lagi jangan kalian give up. Kalian akan menyesal seumur hidup. Ayo come on," kata Erick menyemangati Marselino Ferdinan dkk.
Editor : Ibnu Hariyanto
Komentar