BOLASPORT.COM - Timnas Malaysia mengalami kenaikan paling pesat dalam ranking FIFA di antara negara Asia Tenggara selama 2025 berkat pemain naturalisasi bodong.

Timnas Malaysia terus mengklaim sejumlah prestasi saat FIFA menghujam mereka dengan sanksi.

Harimau Malaya besutan Peter Cklamovski melakoni 2025 dengan rekor tak terkalahkan dalam delapan pertandingan.

Lima laga terjadi di Kualifikasi Piala Asia 2027, dan tiga laga sisanya berstatus persahabatan.

Dalam delapan partai itu, rapor timnas Malaysia terbaca: tujuh menang, satu imbang, dan tak pernah kalah.

Berkat capaian itu, Malaysia pun melesat dalam ranking FIFA di sepanjang 2025.

Pada awal tahun ini, Faisal Halim dkk hanya menduduki peringkat 132.

Kini saat ranking FIFA ditutup pada November 2025, negeri jiran bertengger di peringkat 116.

Kenaikan sebanyak 16 anak tangga itu merupakan lesatan paling tinggi di seantero Asia Tenggara.

"Ranking FIFA: Malaysia terbaik di ASEAN 2025, 'Kalahkan' Thailand dan Indonesia," demikian judul artikel Makanbola.com.

Untuk diketahui, Thailand hanya naik dua anak tangga dari 97 menjadi 95.

Timnas Indonesia pun cuma naik lima peringkat, yaitu dari 127 menjadi 122.

"Malaysia terus mencatatkan pencapaian terbaik dalam kedudukan ranking FIFA selepas mencatatkan peningkatan tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2025," urai Makanbola.com.

Namun media tersebut tidak mengungkapkan, pencapaian itu diraih sebagian besar saat Cklamovski menurunkan pemain naturalisasi ilegal.

FIFA saat ini memberi sanksi larangan bertanding 12 bulan terhadap tujuh pemain naturalisasi.

Tujuh pemain tersebut meliputi Hector Hevel, Jon Irazabal, Joao Figueiredo, Imanol Machuca, Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, dan Facundo Garces.

Hector Hevel bermain dalam kemenangan 2-0 atas Nepal pada Maret 2025.

Tujuh pemain tersebut juga tampil dalam skor 4-0 atas Vietnam pada Juni 2025.

Timnas Malaysia praktis baru "bersih" dari pemain bodong sejak laga kontra Laos pada Oktober 2025.

Jangan lupa, Malaysia juga menatap sanksi pengurangan poin di Kualifikasi Piala Asia 2027, andai banding di CAS ditolak.