KOMPAS.com - Shin Tae-yong merasa prihatin setelah melihat kondisi timnas Indonesia yang sedang dalam masa sulit.

Pelatih berinisial STY itu turut andil membawa Timnas Indonesia ke putaran keempat dan menjadi kuda hitam dalam perjuangan menuju Piala Dunia 2026.

PSSI kemudian memutuskan untuk mendepak Shin Tae-yong pada Januari 2025 dan memilih Patrick Kluivert sebagai pengganti. 

Namun, keputusan ini berujung pada kegagalan Timnas Indonesia meraih tiket ke Piala Dunia 2026.

Kegagalan menembus Piala Dunia 2026 membuat PSSI mengkahiri kerja sama dengan Patrick Kluivert pada Oktober 2025 silam dan belum menunjuk pelatih baru hingga saat ini.

Situasi ini sempat menjadikan sejumlah elemen suporter Timnas Indonesia melakukan demonstrasi terhadap PSSI.

Federasi dianggap lambat dalam mengambil keputusan. Suporter juga menuntut agar pelatih yang dipilih nantinya harus memiliki dasar yang jelas.

Shin Tae-yong mengungkapkan bahwa ia telah melihat aksi demo suporter tersebut.

Menurutnya, reaksi tersebut adalah hal yang wajar mengingat performa timnas yang jauh dari harapan.

"Saya sempat lihat di Instagram," ujarnya.

"Saya tidak bisa berkata apa-apa, saya merasa sedih dan sakit hati karena Timnas Indonesia tidak bisa lolos ke Piala Dunia."

"Apalagi para pemain kita sudah bekerja keras sampai akhir," tambahnya, dilansir dari kanal kanal YouTube JekPot yang tayang Kamis, 11 Desember 2025.

Pelatih berusia 55 tahun ini menyayangkan Timnas Indonesia tak bisa melaju ke Piala Dunia 2026 meski sudah berjuang jauh sampai putaran keempat kualifikasi zona Asia.

Dia menilai bahwa ini seharusnya menjadi kesempatan bagi timnas untuk berlaga di level tertinggi.

Harapan Shin Tae-yong

Tentunya, ini menjadi hal yang mengecewakan karena semua pemain sudah berjuang keras.

"Sayangnya tidak lolos padahal sudah ronde ke-4," ujarnya.

"Sudah bagus lolos sampai ke ronde ke-4 tapi sayangnya gagal," ucapnya.

Shin berharap timnas Indonesia tidak kehilangan semangat di tengah kondisi saat ini.

Pasalnya, mereka masih memiliki kesempatan untuk mengejar Piala Dunia 2030 mendatang.

Menurutnya, peluang skuad Garuda untuk meraih mimpi tersebut masih besar, asalkan mereka bekerja keras.

"Pertama ada perkembangan yang baik untuk timnas Indonesia," imbuhnya.

"Saya melihat ada harapan (untuk Piala Dunia 2030)," tutupnya.