Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured FIFA Piala Afrika Sepak Bola Sepak Bola Internasional UEFA

    Piala Afrika Ubah Tradisi Jadi 4 Tahun Sekali, Mantan Pelatih Timnas Filipina Kutuk FIFA hingga UEFA - Semua Halaman - Bolasport

    5 min read

     

    Piala Afrika Ubah Tradisi Jadi 4 Tahun Sekali, Mantan Pelatih Timnas Filipina Kutuk FIFA hingga UEFA - Semua Halaman - Bolasport.com

    Jumat, 26 Desember 2025 | 15:30 WIB
    Penulis :. 

    Mantan pelatih timnas Filipina yang kini menukangi timnas Mali, Tom Saintfiet, mengutuk FIFA hingga UEFA karena membuat Piala Afrika berubah tradisi. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

    BOLASPORT.COM – Mantan pelatih Timnas FilipinaTom Saintfiet, mengutuk FIFA hingga UEFA usai Piala Afrika mengubah tradisi pelaksanaannya, dari dua tahun menjadi empat tahun sekali.

    Perubahan ini disampaikan oleh Presiden Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), Patrice Motsepe, jelang bergulirnya edisi kompetisi antarnegara Afrika di Maroko beberapa waktu lalu.

    Sebelumnya Piala Afrika digelar dua tahun sekali sejak kompetisi itu pertama kali dimainkan pada 1957.

    Ajang yang namanya kerap disingkat AFCON tersebut bahkan pernah digelar berurutan dalam interval satu tahun saja yang tersaji pada edisi 1962 dan 1963 serta 2012 dan 2013.

    Kini CAF mengambil keputusan besar dengan mengubah jadwal Piala Afrika dari sebelumnya dua tahun menjadi empat tahun sekali.

    Namun rencana tersebut baru akan terealisasi mulai 2028 atau setelah dua edisi yang akan digelar pada 2027 dan 2028.

    “Fokus kami sekarang adalah pada AFCON ini, tetapi pada 2027 kami akan pergi ke Tanzania, Kenya, dan Uganda, dan AFCON setelah itu akan diadakan pada 2028," ucap Motsepe.

    “Saya melakukan apa yang terbaik untuk kepentingan Afrika. Kalender global harus jauh lebih tersinkronisasi dan harmonis,” lanjutnya seperti yang dikutip BolaSport.com dari BBC Sport.

    Sayangnya, perubahan ini tak disambut baik oleh beberapa pihak. Salah satunya adalah mantan pelatih Timnas FilipinaTom Saintfiet.

    Dinukil dari Gulf News, pria yang kini jadi pelatih Timnas Mali ini mengaku kecewa usai Piala Afrika mengubah tradisi dari dua tahun menjadi empat tahun sekali.

    Kekecewaan makin terasa mendalam oleh Saintfiet karena perubahan ini merupakan instruksi dari FIFA, UEFA, hingga klub-klub Eropa yang dibela oleh pemain-pemain Afrika.

    “Saya sangat terkejut dan sangat kecewa. Ini adalah kebanggaan sepak bola Afrika, dengan pemain-pemain terbaik di sepak bola Afrika,” buka Saintfiet.

    “Untuk menghapusnya dan menjadikannya digelar setiap empat tahun sekali, saya bisa mengerti jika itu adalah permintaan dari Afrika karena alasan tertentu.”

    “Tetapi semua ini diperintahkan oleh orang-orang besar dari UEFA, klub-klub besar di Eropa, dan juga FIFA, dan itu membuat semuanya sangat menyedihkan,” lanjutnya.

    Pelatih berusia 52 tahun itu menambahkan bahwa perubahan ini tak menghormati pesepak bola dan masyarakat Afrika.

    Saintfiet berpendapat jika alasan mengubah Piala Afrika karena melindungi pemain, maka hal tersebut konyol karena UEFA dan FIFA punya banyak kompetisi.

    “Afrika adalah benua sepak bola terbesar di dunia, semua bintang besar di Eropa adalah orang Afrika, jadi saya pikir kita tidak menghormati (Afrika) dengan menggelarnya empat tahun sekali,” tambahnya.

    “Saya sangat sedih tentang hal itu. Saya berharap bahwa kecintaan terhadap Afrika akan mengalahkan tekanan dari Eropa,” imbuhnya.

    Bukan kali ini saja Saintfiet mengamuk ke FIFA karena dianggap tidak menghormati Piala Afrika.

    Sebelumnya ia sempat mengecam induk sepak bola dunia yang mengeluarkan aturan setiap klub boleh melepas pemain sepekan sebelum kompetisi itu digelar.

    Baginya keputusan FIFA lebih banyak menguntungkan Eropa saja tanpa memedulikan bagaimana perasaan tim Afrika.

    “Saya pikir dunia perlu menghormati sepak bola Afrika,” kata Saintfiet pada awal Desember 2025, dikutip dari Times Live.

    “Sepak bola tidak hanya dimainkan di Inggris, Jerman, atau Italia. Saya pikir Afrika harus melakukan apa yang mereka anggap terbaik,” pungkasnya.

    Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
    Komentar
    Additional JS