Malaysia Tegur Indonesia usai Usulkan SEA Games Plus bersama Australia dan Selandia Baru - Semua Halaman - Bolasport
Malaysia Tegur Indonesia usai Usulkan SEA Games Plus bersama Australia dan Selandia Baru - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Rencana Indonesia memperluas SEA Games dengan partisipasi lebih dari 11 negara termasuk Australia dan Selandia Baru mendapat kritikan dari Malaysia.
Gagasan digelarnya SEA Games versi baru dicetuskan oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, dalam pernyataannya Minggu (28/12/2025) lalu di Jakarta.
Okto menjelaskan kepada awak media bahwa level persaingan di kawasan Asia Tenggara ingin lebih ditingkatkan dengan adanya ajang multievent yang beranggotakan lebih banyak negara.
Tujuannya baik, untuk meningkatkan level atlet dan menilik cabang olahraga unggulan yang bisa bersaing di panggung internasional terutama yang dipertandingkan di ajang Olimpiade.
Selain itu juga untuk memutus dominasi satu negara, biasanya yang menjadi tuan rumah, agar tercipta persaingan yang sehat dan levelnya lebih tinggi.
Ajang baru itu dinamakan SEA Plus (SEA +) yang rencananya akan diikuti oleh negara Oceania seperti Australiam Selandia Baru, Fiji, Bhutan dan sejumlah wilayah Asia Selatan.
"Kami berkomunikasi dengan beberapa negara untuk menginisiasi perluasan SEA Games. Jadi ada satu kaukus baru yang bernama SEA Plus (South East Asia Plus, Asia Tenggara Plus, red)," kata Raja Sapta Oktohari, dikutip BolaSport dalam pernyataanya yang diunggah dalam reels Instagram Kompas.com.
"Jadi bukan hanya 11 negara tetapi akan ditambah dari negara-negara seperti dari Bhutan dan negara-negara Oceania, jadi dari Asia Tengah dan Oceania."
"Kemarin itu sudah launching dan akan dihelat pertama kali nanti di Filipina (2028). Jadi ini akan menjadi ajang sebagai tolok ukur baru, di mana biasanya kita mengukur kekuatan dari 11 negara, nanti kita mengukurnya lebih dari 11 negara."
"Juga bisa menjadi tolok ukur pemerintah dalam menetapkan cabor unggulan," tambahnya.
Namun gagasan Okto ini sudah mendapat kritikan tajam dari negara tetangga, Malaysia.
Wakil Presiden Dewan Olimpiade Malaysia (OCM), Datuk Nur Azmi Ahmad, tidak setuju dengan gagasan Indonesia untuk mengundang Australia dan Selandia Baru untuk berpartisipasi dalam SEA Games mendatang.
Azmi menuturkan bahwa Indonesia harus memahami bahwa SEA Games adalah ajang regional yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara, sehingga tidak relevan untuk mengundang negara-negara di luar kawasan tersebut.
"Secara logis, Anda harus bertanya lagi: apa itu SEA Games? Itu adalah Pesta Olahraga Asia Tenggara, jadi fokusnya harus pada negara-negara anggota di kawasan ini," kata Azmi dikutip Bolasport dari The Star.

Mengundang Australia dan Selandia Baru jika tujuannya adalah untuk memastikan SEA Games tetap bergengsi dan selaras dengan olahraga Olimpiade dianggap tidak relevan oleh Azmi karena dia berpijak pada dasar piagam Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEAGF) yang diubah pada 4 Mei 2023 lalu.
Dalam piagam tersebut, olahraga non-tradisional wajib dikurangi pada setiap penyelenggaraan SEA Games agar kompetisi lebih memprioritaskan cabor yang dipertandingkan di Olimpiade dan Asian Games.
Mulai tahun 2025, SEA Games juga berfokus pada cabang olahraga Grup Satu (atletik dan renang), Grup Dua (cabang olahraga Olimpiade lainnya), dan memperbolehkan maksimal dua cabang olahraga tradisional di Grup Tiga. Tuan rumah masih dapat menyertakan olahraga non-Olimpiade atau olahraga tradisional jika setidaknya empat negara setuju.
"Kita sudah memiliki cabang olahraga Olimpiade di SEA Games, dan tuan rumah juga berhak untuk memutuskan cabang olahraga lain apa yang ingin mereka sertakan berdasarkan kekuatan mereka," katanya.
"Sejauh ini, saya belum diberi penjelasan mengenai hal ini, dan mungkin akan dibahas pada pertemuan OCM berikutnya. Namun bagi saya, itu tidak relevan. Indonesia perlu memahami apa sebenarnya SEA Games itu," tambahnya.
