Sumber :

VIVA – Petenis putra Indonesia, Christopher Rungkat, memasuki tahun kompetisi 2025 dengan motivasi besar. Ia menegaskan komitmennya untuk kembali mempertahankan prestasi tertinggi pada gelaran SEA Games 2025 di Thailand.

Christo, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa sasaran utamanya sudah jelas. “Target saya emas. Target saya sebagai juara bertahan di ganda campuran dengan Aldila, jadi kami confidence untuk bisa mengulang keberhasilan dari SEA Games sebelumnya,” ujarnya di GBK, Jakarta Jumat 5 Desember 2025.

Sejauh ini, duet Christo/Aldila memang menjadi salah satu kekuatan terbesar Indonesia, setelah sebelumnya mencetak hattrick emas ganda campuran di SEA Games 2019 Filipina, edisi 2021 Vietnam yang digelar pada 2022, serta SEA Games 2023 Kamboja.

Ganda campuran tenis Indonesia, Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi

Kesiapan Christo menuju pesta olahraga dua tahunan tersebut juga semakin terlihat. Petenis berusia 35 tahun ini menyebut persiapannya sudah matang, terlebih setelah ia dan Muhammad Rifqi Fitriadi meraih dua gelar beruntun pada turnamen ITF. Mereka terlebih dulu menjuarai ITF M15 Kuala Lumpur di Malaysia, sebelum kembali menjadi kampiun di ITF M15 Phan Thiet, Vietnam. Keberhasilan itu menambah kepercayaan diri Christo jelang persaingan di Thailand.

Dalam konteks itu, Christo pun memberi apresiasi terhadap kondisi rekan duetnya. “Saya percaya Aldila juga baru pulang dari tur panjang ya satu season ini, dan juga di ganda putra saya sama Rifqi dua minggu terakhir kita berhasil juara di Vietnam dan Malaysia,” tuturnya. 

Dengan tren positif tersebut, ia optimistis mampu bersaing di beberapa nomor. “Jadi, saya optimis sekali bisa mempertahankan medali emas di ganda campuran, dan bisa meraih medali emas di ganda putra, dan juga beregunya kita ada chance besar juga untuk bisa emas disitu,” jelasnya.

Keyakinan itu berjalan seiring dengan target besar yang dicanangkan PP PELTI, yakni lima medali emas pada SEA Games 2025. “Menurut saya target itu achievable,” kata Christo. 

Meski optimistis, ia tetap mewaspadai persaingan. Thailand disebut sebagai rival kuat karena bertindak sebagai tuan rumah sekaligus memiliki skuad solid baik di putra maupun putri. Selain itu, kekuatan Singapura, Malaysia, dan Filipina juga dinilai perlu diantisipasi. “Tahun ini peta kekuatan cukup merata,” ujar Christo. (Ant)