Tak Salah Pilih Negara, Pemain Keturunan Italia Debut untuk Timnas Belanda, Langsung Lolos Piala Dunia 2026 - Semua Halaman - Bolasport
Tak Salah Pilih Negara, Pemain Keturunan Italia Debut untuk Timnas Belanda, Langsung Lolos Piala Dunia 2026 - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Pemain debutan timnas Belanda, Luciano Valente, mewujudkan mimpi tampil untuk negara kelahirannya. Dia bahkan langsung ikut merayakan kelolosan ke Piala Dunia 2026.
Menit ke-78, seorang pemain anyar masuk menggantikan Xavi Simons saat timnas Belanda menghadapi Lituania.
Partai terakhir Oranje di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Senin (17/11/2025), itu menjadi momen penampilan perdana baginya di tim senior.
Hal menarik, nama sang debutan ini terdengar asing. Rasanya tidak 'Belanda banget': Luciano Valente.
Wajar karena Valente merupakan pemain berdarah Italia-Belanda.
Ayah Luciano, Roberto Valente, berasal dari Roma, Italia, sedangkan ibunya asli Belanda.
Lahir di Groningen, Valente junior pun bisa memilih untuk memperkuat timnas Italia maupun Belanda.
Menjadi penggemar Lazio sejak kecil, negara asal sang ayah diperkuatnya pada level U-19 (2021-2022) dan U-20 (2022).
Rekan seangkatan Valente di masa-masa itu yang sudah berkesempatan tampil di tim senior Italia di antaranya Fabio Miretti, Wilfried Gnonto, dan Diego Coppola.
Akan tetapi, sebuah panggilan dari mantan bek AC Milan, Michael Reiziger, pada 17 Maret 2025 membelokkan arah masa depannya.
Valente memutuskan untuk meninggalkan peluang menembus skuad utama Gli Azzurri dengan pindah afiliasi ke timnas U-21 Belanda asuhan Reiziger.
Bersama negara asal sang ibu sekaligus tanah airnya, pemuda 22 tahun tersebut menemukan kenyamanan.
Dia langsung berperan krusial buat Jong Oranje dengan mencatatkan 4 gol dan satu asis dalam 8 penampilan.
Kontribusinya termasuk ikut mengantar Belanda ke semifinal Euro U-21 2025.
Kepindahan dari Groningen ke klub raksasa Eredivisie, Feyenoord, pada Juni 2025 mempertegas lesatan karier gelandang serang berpostur 1,89 meter ini.
Tak butuh lama, Valente cepat beradaptasi dengan klub barunya dan langsung jadi andalan pula.
Dia dipercaya pelatih Robin van Persie tampil 18 kali di berbagai ajang dengan sumbangan 1 gol dan 2 asis.
Performanya tak luput dari perhatian pelatih timnas Belanda, Ronald Koeman.
Hingga akhirnya tibalah momen tertinggi dalam karier Valente sejauh ini ketika dipanggil skuad senior Oranje untuk kalender internasional November 2025.
Setelah duduk manis di bangku cadangan saat Belanda tandang ke Polandia, kesempatan debut hadir ketika Oranje menutup kualifikasi dengan menjamu Lituania di Johan Cruyff Arena.
Durasi tampil 15 menit terakhir sebagai pengganti Simons cukup menggoreskan perasaan emosional bagi Valente.
Apalagi kemenangan 4-0 pasukan Koeman memastikan kelolosan Belanda ke putaran final Piala Dunia 2026 secara meyakinkan.
Bertambah lagi prestasi Valente dalam kariernya yang bisa dibilang baru seumur jagung.
"Hari ini, sesuatu yang saya impikan sejak kecil menjadi kenyataan," kata Valente kepada ESPN setelah pertandingan.
"Rasanya sangat tidak nyata. Tentu saja, saat kecil, saya bilang ingin bermain untuk tim nasional Belanda."
"Ketika akhirnya bisa melangkah pertama kali untuk tim nasional Belanda hari ini, saya belum sepenuhnya menyadarinya."
"Ini pasti momen yang sangat emosional, bagi saya dan keluarga. Ini membuat saya sangat bangga."
"Sangat spesial bisa berada dengan para pemain ini sekarang. Saya selalu menonton mereka di TV."
"Mereka seperti panutan saya. Lalu tiba-tiba saya berada di lapangan bersama mereka, berbagi segalanya dengan mereka, dan saya benar-benar menikmati itu," tambahnya.
Dengan debutnya di timnas Belanda, hanguslah peluang Italia jika ingin menariknya kembali ke skuad Gli Azzurri.
Keputusan Valente pindah kubu terasa makin pas karena bersamanya, Belanda lebih dulu memastikan kelolosan ke Piala Dunia 2026.
Sementara negara asal ayah Valente harus berjuang dulu di babak play-off setelah diempaskan Norwegia 1-4 pada pertandingan terakhirnya.
Kesempatan Luciano Valente untuk tampil di turnamen terakbar dunia tahun depan setidaknya saat ini lebih besar dibandingkan Gnonto dkk.
Media Italia pun ramai mengulas bahwa Gli Azzurri telah kehilangan salah satu talenta terbaiknya yang membelot ke negara lain.
Lagi-lagi hal ini menegaskan ketidakpercayaan tim nasional mereka terhadap perkembangan pemain lokal binaan sendiri yang terbukti lebih dihargai negara lain.
Soal hal ini, Koeman lebih peka dibandingkan Gennaro Gattuso.
"Jika timnas Italia menghubungi saya sebelum Belanda, saya akan mempertimbangkannya," aku Valente, dikutip BolaSport.com dari Goal Italia.
"Mimpi saya adalah menjadi pemain tim nasional. Saya bisa melakukannya dengan Belanda, tetapi jika pelatih Italia menghubungi saya duluan, saya pasti akan mempertimbangkannya," lanjutnya.
