Syukur Fajar/Fikri atas Raymond/Joaquin saat Ganda Putra Masa Kini dan Masa Depan Diadu di Final Australian Open 2025 - Semua Halaman - Bolasport
Syukur Fajar/Fikri atas Raymond/Joaquin saat Ganda Putra Masa Kini dan Masa Depan Diadu di Final Australian Open 2025 - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Final Australian Open 2025 menghadirkan pertarungan yang menarik antara dua ganda putra Indonesia yang sedang naik daun dan mewakili generasi yang berbeda pula.
Dari sisi Fajar/Fikri, mereka mewakili harapan Tanah Air dalam peta persaingan ganda putra dunia setelah kebuntuan yang terjadi akhir-akhir ini.
Sektor terkuat Indonesia hilang taji setelah dibuai prestasi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan lalu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Fajar Alfian memberi harapan bersama partner lamanya, Muhammad Rian Ardianto.
Namun, setelah menjadi pasangan nomor satu dunia, rapor mereka justru menurun jelang agenda terpenting di bulu tangkis yaitu Olimpiade Paris 2024.
Dari sana situasi Fajar/Rian campur aduk, mereka masih ganda putra terbaik Indonesia tetapi sulit bersaing dengan pasangan-pasangan top negara lainnya.
Momentum tiba saat Fajar dan Fikri sama-sama lowong. Rian cuti karena kelahiran anak pertama sedangkan Daniel Marthin selaku partner Fikri mengalami cedera.
Gelar juara China Open 2025 yang notabene turnamen kedua sebagai pasangan menjadi sinyal bahwa duet 'aneh' dua pemain depan dari SGS PLN Bandung ini bisa menjadi solusi.
Fajar/Fikri pun mengembalikan martabat ganda putra sebagai sektor andalan.
Lima kali lolos final dari delapan turnamen mereka membuat Indonesia kembali akrab dengan pertandingan-pertandingan akhir pekan.
Beruntungnya Indonesia, harapan tidak hanya dihadirkan oleh Fajar/Fikri.

Dari tim pratama di Pelatnas Cipayung, muncul Raymond Indra/Nikolaus Joaquin sebagai duet masa depan yang menjanjikan.
Duet Raymond/Joaquin menjadi salah satu gagasan Chafidz Yusuf selaku pelatih kepala ganda putra pratama saat kembali ke Cipayung awal tahun ini.
Chafidz merupakan sosok yang mendapat kredit karena menciptakan kombinasi-kombinasi sukses dari Marcus/Kevin, Fajar/Rian, hingga Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri.
Permutasi terkini Chafidz dengan Raymond dan Joaquin membuahkan hasil apik dengan prestasi mereka yang terus naik.
Dari ajang International Challenge/Series (kelas tiga), Raymond/Joaquin mencetak empat gelar sebelum meraih yang kelima di BWF Tour Super 100 (level terendah dari kelas dua).
Raymond/Joaquin sukses menjawab tantangan naik level dengan mencapai final Super 300 di Korea Masters kemudian final Super 500 di Australian Open ini.
Di Australian Open 2025, sinar Raymond/Joaquin makin terang dengan menumpas dua pasangan lima besar dunia yang kebetulan sama-sama dari Malaysia.
Duet pemain jebolan PB Djarum itu menyingkirkan Man Wei Chong/Kai Wun Tee di delapan besar (21-15, 19-21, 21-15) lalu Goh Sze Fei/Nur Izzuddin (21-15, 21-15) di semifinal.
Kejutan Raymond/Joaquin pun dipuji Fajar Alfian.
"Raymond/Joaquin? Sangat luar biasa," kata Fajar setelah menyusul ke final dengan kemenangan 21-15, 19-21, 21-16 atas kompatriot, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
"Mereka mengalahkan pasangan-pasangan unggulan di sini dan mencapai final. Kami bersyukur ada regenerasi ganda putra yang siap bersaing di level atas."
"Semoga mereka bisa konsisten. Tapi kalau berbicara besok, kami maunya kami yang juara," imbuh pemain asal Majalaya itu.
Raymond/Joaquin juga tak mau kalah.
"Besok bertemu A Fajar dan A Fikri, kami sudah berlatih bersama dengan waktu yang lama jadi sudah tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing," ucap Raymond.
"Kami harus pelajari lagi dan menghafal lagi permainan mereka seperti apa. Kami bertekad untuk kasih perlawanan terbaik," tambahnya.