Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home CAS FAM Featured Sepak Bola Sepak Bola Internasional

    Punya Dana Mengendap Rp59 Miliar, Pemerintah Malaysia Ogah Bayari FAM di Pengadilan CAS: Minta Bupati Johor Sana! - Semua Halaman - Superball

    3 min read

     

    Punya Dana Mengendap Rp59 Miliar, Pemerintah Malaysia Ogah Bayari FAM di Pengadilan CAS: Minta Bupati Johor Sana! - Semua Halaman - Superball.id

    Sabtu, 8 November 2025 | 13:29 WIB
    Penulis :. 

    Pemangku Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Datuk Yusoff Mahadi. (NST.COM.MY)

    SUPERBALL.ID - Pemerintah Malaysia menegaskan tidak akan membiayai FAM di Pengadilan CAS meski memiliki dana mengendap sebanyak 15 juta ringgit.

    Sikap itu disampaikan Menpora Malaysia, Hannah Yeoh, saat memberi klarifikasi perihal dana yang dialokasikan kepada FAM dari pemerintah.

    Pemerintah Malaysia mengalokasikan dana sebesar 15 juta ringgit atau sekitar Rp59 miliar lebih untuk kampanye timnas di Kualifikasi Piala Asia 2027.

    Hannah Yeoh memastikan dana tersebut hanya untuk kebutuhan Malaysia di Kualifikasi Piala Asia, bukan diperuntukkan hal lain seperti membayar denda.

    Sesuai dengan arahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, dalam anggaran nasional tahun lalu diberikan kepada FAM untuk persiapan skuad nasional.

    Keuangan FAM jadi sorotan usai FIFA menjatuhkan denda sebesar 350.000 CHF karena pemalsuan dokumen pemain naturalisasi.

    FAM sudah mengupayakan banding tetapi ditolak FIFA dan berencana membawa kasus ini ke Pengadilan CAS.

    Denda dari FIFA belum dibayarkan, sementara dana yang dibutuhkan semakin membengkak dengan rencana tersebut.

    Sayangnya, pemerintah Negeri Jiran seolah tidak mau kehilangan uang untuk biaya dan denda FAM karena arahan perdana menteri.

    "Alokasi 15 juta ringgit hanya untk kampanye tim nasional di Piala Asia. Alokasi ini sangat spesifik untuk tujuan tersebut," kata Hannah Yeoh.

    Lebih lanjut, Menpora Malaysia ini menegaskan bahwa penggunaan dana alokasi itu sangat dipantau oleh pemerintah.

    Laporan penggunaannya dikirimkan dan juga dipantau oleh Kementerian Keuangan Malaysia.

    "Dana tersebut dipantau, diberikan kepada FAM dan laporan penggunaannya dikirim ke Dewan Olahraga Nasional (DKN)."

    "Dana itu juga dipantau oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Keuangan," kata Hannah Yeoh lagi.

    Yeoh memperingatkan FAM bahwa biaya ke Pengadilan CAS tidak dapat diambil dari alokasi ini.

    Sebaliknya, Yeoh meminta FAM meminta dana dari Bupati Johor sekaligus anak sultan, Tunku Ismail Idris alias TMJ.

    Seperti yang diketahui, sebelumnya TMJ sesumbar akan menanggung semua biaya FAM di Pengadilan CAS, termasuk legal dan biaya perjalanan.

    "Saya yakin biaya banding ditanggung oleh Bupati Johor (Tunku Ismail). Biaya banding ke FIFA bukan dari dana ini (alokasi pemerintah)," pungkas Yeoh.

    Sebenarnya banyak pihak dari Malaysia baik itu tokoh sepak bola maupun mantan pengurus federasi yang meminta FAM tak lanjut ke CAS.

    Mengajukan kasus ini ke CAS dinilai tidak akan merubah apa-apa dan hanya akan menghabiskan waktu serta biaya.

    Meski begitu, cara ini dipakai seakan hanya untuk mengulur waktu saja agar FIFA dan AFC menunda memberikan sanksi tambahan ke Malaysia.

    Menarik dinantikan seperti apa nasib sepak bola Malaysia ke depan, akankah terselamatkan? Atau binasa.

    Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
    Tag:
    Komentar
    Additional JS