PIKIRAN RAKYAT - Kisah pemuda asal Kabupaten Bandung, Rizki Nur Fadilah, yang sebelumnya dikabarkan menjadi korban human trafficking (TPPO) di Kamboja, menemui fakta mengejutkan.

Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) memastikan Rizki bukan korban TPPO, melainkan secara sadar mendaftar sebagai operator penipuan daring alias scammer di negera tetangga Indonesia.

Mengutip Antaranews, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengungkapkan informasi ini berdasarkan laporan resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, lokasi terkini pemuda tersebut.

Proses Kepulangan Tetap Diupayakan

Meski begitu, lanjut Hendra, Kapolda Jabar sepenuhnya mendukung proses kepulangan Rizki meskipun statusnya bukan korban TPPO.

Proses pemulangan akan menggunakan mekanisme khusus karena statusnya bukan korban, tetapi Polda Jabar terus berkoordinasi dengan KBRI.

Setibanya di Indonesia, Rizki akan dimintai keterangan lebih lanjut. "Ketika kembali nanti, akan kita mintai keterangan mulai dari proses dia berangkat hingga kejadian di sana," katanya.

Pengakuan Bohong Berkedok Pemain Sepak Bola

Hendra menjelaskan bahwa Rizki terbukti membuat pengakuan bohong kepada orang tua dan publik untuk menarik simpati.

Awalnya, pihak keluarga meyakini Rizki diiming-imingi seleksi tim sepak bola PSMS Medan melalui Facebook. Namun, Rizki justru dibawa ke Kamboja dan dipaksa bekerja sebagai scammer yang menargetkan warga negara China.

"Dia sadar sendiri bahwa dia akan menjadi scammer di sana dengan gaji sekian. Dia hanya menduga enak atau tidak, tetapi berbicara kepada orang tuanya adalah sebagai pemain sepakbola di PSMS Medan," ucapnya.***