SUPERBALL.ID - Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Windsor John, mengaku pihaknya hanya fokus terhadap status pemain dalam skandal naturalisasi Malaysia.

Di tengah penantian keluarnya keputusan FIFA atas banding Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dalam kasus dokumen palsu naturalisasi pemain.

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mulai bergerak, ancang-ancang menentukan sikapnya terhadap skandal Malaysia ini.

Sekjen AFC yang juga orang Malaysia, Datuk Seri Windsor John, mengaku pihaknya akan mengambil keputusan berdasarkan putusan FIFA.

AFC tak hanya akan bersikap terhadap Malaysia sebagai 'terdakwa' dalam kasus ini, tetapi juga berdampak ke aspek lainnya.

Termasuk salah satunya kompetisi yang digelar AFC dan diikuti oleh Malaysia, seperti halnya Kualifikasi Piala Asia 2027.

"Baik itu keputusan komite banding maupun CAS, kami akan menganggapnya final, keputusan ada di tangan FAM."

"Setelah hasilnya keluar, berkas akan diteruskan ke AFC untuk ditinjau dan kami akan mengambil tindakan yang sesuai."

"Berdasarkan keputusan FIFA dan dampaknya terhadap pertandingan AFC," kata Datuk Seri Windsor John.

Meski begitu, Windsor John seperti menekankan bahwa sikap AFC tak serta-merta berhenti sampai di situ.

Pria berusia 64 tahun kelahiran Kedah itu mengindikasikan adanya upaya 'penyelamatan Malaysia' dari sanksi berat yang dapat dijatuhkan.

Windsor menegaskan akan meninjau ulang putusan FIFA guna menentukan pelanggaran secara spesifik.

Poin penting yang dilihat AFC dalam skandal naturalisasi ini adalah status bermain para pemain yang telah disanksi.

Ia menegaskan AFC tidak akan mempertimbagkan aspek lain, termasuk mungkin proses dan alur naturalisasi yang dilakukan Malaysia.

Di mana FIFA sebelumnya telah menemukan bukti bahwa Malaysia telah memalsukan dokumen dalam naturalisasi tersebut.

"Kita harus mengingat bahwa ada dua berkas, satu melalui jalur banding disiplin CAS, dan satu lagi jalur pengadilan sepak bola CAS."

"Akan ada dua keputusan, tetapi AFC hanya memperhatikan status bermain para pemain, karena itulah masalah yang menjadi perhatian kami."

"Bukan aspek lainnya," pungkas Datuk Seri Windsor John.

Hal itu tentu sangat erat kaitannya dengan berat tidaknya hukuman yang akan diterima Malaysia jika terbukti bersalah.

Seolah AFC tidak berkaca pada kasus sama yang pernah dilakukan Timor Leste dan hukuman berat pun diberikan.

Menarik dinantikan seperti apa putusan FIFA terhadap banding FAM, dan apakah kasus ini akan dibawa ke Pengadilan CAS?

Malaysia sudah berencana demikian, namun hal itu bisa saja putus di tengah jalan dengan melihat hukuman lebih berat yang bisa diterima.