Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Erick Thohir Featured IOC Spesial

    Tak Gentar Hadapi IOC, Erick Thohir: Indonesia Tetap Aktif di Ajang Dunia! - inews

    4 min read

     

    Tak Gentar Hadapi IOC, Erick Thohir: Indonesia Tetap Aktif di Ajang Dunia!

    Cikal Bintang

    Meski dijatuhi sanksi Komite Olimpiade Internasional (IOC), Indonesia menegaskan tidak akan mundur dari panggung olahraga dunia. (Foto: Andika Rachmansyah)

    JAKARTA, iNews.id — Meski dijatuhi sanksi Komite Olimpiade Internasional (IOC), Indonesia menegaskan tidak akan mundur dari panggung olahraga dunia. Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, yang memastikan Indonesia tetap aktif di berbagai ajang internasional.

    Empat keputusan resmi dari Dewan Eksekutif IOC baru-baru ini membatasi aktivitas olahraga Indonesia di level global. Sanksi tersebut dijatuhkan setelah Indonesia menolak visa enam atlet senam asal Israel yang dijadwalkan tampil pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025.

    Kejuaraan itu digelar di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19–25 Oktober 2025. Penolakan ini, menurut pemerintah, didasarkan pada prinsip diplomatik Indonesia yang tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel.

    Federasi Senam Israel sempat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), namun pemerintah Indonesia tetap teguh pada pendiriannya.

    “Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional,” kata Menpora Erick, dikutip dari rilis resmi Kemenpora RI, Kamis (23/10/2025).

    “Langkah ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamanan dan ketertiban umum dan juga kewajiban Pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia,” tambahnya.

    Erick Thohir Tegaskan Sikap Indonesia Berdasarkan Prinsip dan Konstitusi

    Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, menjelaskan bahwa keputusan menolak kehadiran atlet Israel bukan tindakan emosional, melainkan hasil dari pertimbangan matang dan konsisten dengan konstitusi Indonesia.

    “Kami memahami bahwa keputusan ini membawa konsekuensi, di mana selama Indonesia tidak dapat menerima kehadiran Israel, IOC memutuskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, event Olimpiade, Youth Olympic Games, dan kegiatan lain di bawah payung Olimpiade,” jelas Menpora Erick.

    Empat poin keputusan IOC ini dinilai merugikan, terutama karena Indonesia kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah ajang bergengsi seperti Olimpiade dan Kejuaraan Dunia. Meski begitu, Erick menegaskan, semangat Indonesia tidak akan padam.

    Indonesia Tetap Aktif dan Fokus Bangun Olahraga Nasional

    Menpora memastikan bahwa meski mendapat sanksi, pemerintah akan tetap fokus membangun fondasi olahraga nasional yang kuat.

    “Kemenpora dan Pemerintah tetap berkomitmen mempersiapkan blueprint pembangunan olahraga nasional, termasuk penguatan 17 cabang olahraga unggulan serta pembangunan pusat latihan tim nasional,” ujar Erick Thohir.

    Erick juga menegaskan bahwa Indonesia akan terus menjadi bagian penting dalam olahraga regional dan global.

    “Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia, sehingga olahraga Indonesia dapat menjadi duta dan cerminan kedigdayaan bangsa di mata dunia,” tutupnya.

    Komitmen Tak Tergoyahkan: Indonesia Tetap Berkiprah di Dunia

    Sanksi dari IOC mungkin menjadi tantangan besar, tetapi Indonesia tetap berdiri tegak dengan prinsip diplomasi dan nasionalisme yang kuat. Pemerintah memastikan bahwa olahraga Indonesia tidak akan berhenti berkembang — baik di level Asia Tenggara, Asia, maupun dunia.

    Langkah strategis seperti penguatan cabang olahraga unggulan, pengembangan fasilitas latihan nasional, dan kemitraan internasional non-Olimpiade menjadi bukti bahwa Indonesia tetap siap bersaing secara global.

    Editor : Reynaldi Hermawan
    Komentar
    Additional JS