KOMPAS.com - Perbincangan seputar Patrick Kluivert masih tak ada habisnya usai kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Kini, sosok agen Patrick Kluivert, Soufian Asafiati, jadi perbincangan. 

Timnas Indonesia menutup mimpi bermain di Piala Dunia 2026 Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko setelah menderita kekalahan beruntun dari Arab Saudi dan Irak di Jeddah pada ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Hasil-hasil yang didapat dan terlebih cara skuad Garuda kalah menjadi sorotan banyak pihak. Patrick Kluivert dicap gagal oleh banyak suporter sepak bola Indonesia.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan sang pelatih. Dalam hal ini, sosok yang akan membantunya mencari pelabuhan berikut apabila diberhentikan Timnas Indonesia adalah Soufian Asafiati. 

Sosok asal Maroko ini terlihat senantiasa menemani Patrick Kluivert sejak ia pertama datang ke Indonesia pada awal tahun.

Dirinya bahkan beberapa kali duduk menghadap media di sesi konferensi pers yang seharusnya hanya diisi oleh pemain dan pelatih, media officer Timnas, serta penerjemah.

Soufian juga terlihat mendampingi berbagai sesi latihan tim nasional termasuk di Jakarta.

Identitasnya baru diketahui media setelah kehadirannya menjadi pertanyaan bagi awak media usai kemenangan 1-0 Timnas Indonesia atas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada akhir Maret.

"Saya Soufian Asafiati, sahabat Patrick Kluivert," ujarnya.

"Saya mengurus semua keperluan manajerialnya, termasuk tim dan staf. Jadi, saya ada di sini untuk memastikan semuanya berjalan lancar."

Kluivert sangat dekat dengan sang agen

Menurut informasi yang didapat Kompas.com, Soufian memang sangat dekat dan menjadi tangan kanan Patrick yang menyerahkan hampir semua urusan kepada agennya tersebut.

Namun, kebiasaannya mengikuti Kluivert hingga menghadap media di konferensi pers resmi memang tidak lazim dilakukan agen-agen pada umumnya yang biasa beroperasi di belakang layar.

Soufian juga dekat dengan urusan tim karena ia sempat berdiskusi soal kondisi terkini Ole Romeny ketika bertemu dengan Kompas.com di AFC House, Kuala Lumpur, pada hari pengambilan undian Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia, Juli 2025.

Karena kedekatannya dengan Kluivert tersebut, ia beberapa kali terlihat punya otoritas lebih terkait urusan sang pelatih ketimbang media officer tim nasional.