BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memastikan bahwa target timnas Indonesia tetap masuk 100 besar ranking FIFA.

Timnas Indonesia tidak akan memaksimalkan FIFA Matchday bulan November ini.

Kekosongan kursi pelatih membuat PSSI memilih untuk fokus mempersiapkan timnas U-22 Indonesia untuk SEA Games 2025.

Langkah ini dinilai cukup logis karena tidak ada pelatih interim yang ditunjuk.

Namun, konsekuensi selanjutnya adalah Indonesia tidak bisa mengumpulkan poin FIFA dengan maksimal.

Erick Thohir menjelaskan bahwa dia akan serius memilih pelatih untuk timnas, termasuk dengan tidak buru-buru dalam menentukan pilihan.

Pasalnya, mereka sudah memiliki rencana untuk jangka waktu panjang dan harus ada pelatih yang siap melaksanakan tugas.

"Saya rasa kita tidak terburu-buru menunjuk kepelatihan," kata Erick Thohir.

Absennya timnas di FIFA Matchday bulan depan tentu akan berpengaruh pada misi untuk masuk 100 besar ranking FIFA.

Dia memastikan PSSI akan mengatur ulang strategi agar bisa mencapai target tersebut.

Apalagi, peluang tahun depan masih ada dan waktu yang ada akan dimanfaatkan dengan baik.

Mereka masih yakin target ini bisa terlaksana meski jalan yang harus dilewati tidak mudah.

"Kita prioritaskan untuk FIFA Matchday ini kita ada target masuk ranking 100 FIFA."

"Nanti kita bedah misalnya Maret 2026 harus apa, Juni, Oktober dan November kalau tidak salah jadwal FIFA Matchday menempel kalau tidak salah bisa 15-20 hari."

"Kita harus membuat rencana bagaimana kita menuju 100, bisa tidak dengan pertandingan-pertandingan besar itu," ujarnya.

Erick menambahkan, PSSI sampai saat ini belum memiliki gambaran soal pelatih timnas.

Dia akan menjalin komunikasi dengan koneksi yang ada di luar negeri.

Menurutnya, ini membutuhkan waktu dan semua pihak harus sabar karena pemilihan pelatih tidak akan mudah.

"November ini kita belum ada bayangan."

"Karena pelatihnya sendiri belum masuk untuk pencarian lima atau enam pelatih."

"Saya sudah sampaikan bahwa hari ini saya sedang menjalani pendekatan ulang dengan stakeholder internasional," ujarnya.