BAGIKAN  

Seperti diketahui, Malaysia dihukum FIFA akibat skandal naturalisasi. Tujuh pemainnya kedapatan memalsukan dokumen, yang mana FIFA sudah lakukan investigasi dan kakek/nenek tujuh pemain itu tidak lahir di Malaysia.

FIFA sudah memberikan hukuman denda kepada asosiasi sepakbola Malaysia, (FAM) sebesar 350 ribu Swiss Franc atau setara Rp 7,3 miliar. Ketujuh pemainnya turut dilarang beraktivitas selama 12 bulan per 26 September plus didenda 2.000 Siwss Franc atau setara Rp 41 juta.

Pengajuan banding sudah berlangsung. FIFA belum memberikan keputusan lanjutan soal skandal tersebut.

Dilaporkan New Straits Times, Vietnam dan Nepal mendesak FIFA agar Malaysia diberi hukuman pengurangan poin di Kualifikasi Piala Asia 2027. Sebabnya, Malaysia memainkan ketujuh pemain tersebut saat kemenangan 4-0 atas Vietnam.

Di Grup F, poin Timnas Malaysia masih sempurna dengan 12 poin dari empat laga. Peluang lolos ke Piala Asia 2027 terbuka lebar, sementara Vietnam mengoleksi 9 poin, Laos 3 poin, dan Nepal 0 poin. Hanya juara grup yang dapat tiket lolos.

FAM mengetahui akan hal itu. FAM pede bandingnya diterima dan cuma mau fokus ke lapangan.

"Situasinya sama dengan Vietnam yang juga melakukan protes. Kami tidak perlu terlalu memikirkan protes Nepal, yang penting sekarang adalah hasil banding kami," kata Presiden Interim FAM, Mohd Yusoff Mahadi.

"Protes yang diajukan Nepal terkait dengan tujuh pemain yang sama. Jadi, terlepas dari menang atau kalahnya banding kami, dampaknya akan sama untuk kedua pertandingan, melawan Vietnam dan Nepal. Kami harus menunggu keputusannya," ucap Yusoff menambahkan.

Timnas Malaysia bisa saja dihukum pengurangan tiga poin. Akan tetapi, FIFA akan menyerahkan ke asosiasi sepakbola Asia (AFC) terkait pengurangan poin tersebut.

Jika Harimau Malaya dikurangi tiga poin, persaingan makin terbuka dengan Vietnam yang bisa menyalip Malaysia di klasemen.