Gelar Balapan setelah Kecelakaan yang Mengancam Nyawa Rueda dan Detwiller, MotoGP Dikritik Pembalap Sendiri - Semua Halaman - Bolasport
Gelar Balapan setelah Kecelakaan yang Mengancam Nyawa Rueda dan Detwiller, MotoGP Dikritik Pembalap Sendiri - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Kecelakaan horor mewarnai hari perlombaan MotoGP Malaysia 2025. Kritik muncul saat balapan tetap diselenggarakan sementara dua kontestan sedang berjuang untuk nyawanya.
Insiden terjadi pada sighting lap atau lap pemantauan yang dilakukan para pembalap Moto3 sebelum balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (26/10/2025).
Pembalap Red Bull KTM Ajo, Jose Antonio Rueda, yang telah memastikan gelar juara tidak sengaja menabrak Noah Dettwiler (CIP Green Power) dengan keras dari belakang.
Rueda keluar dari Tikungan 3 dan terlambat menyadari Dettwiler yang melaju pelan di depannya. Pandangannya tampaknya terhalang karena baru memiringkan motornya di tikungan.
Sementara Dettwiler disinyalir mengalami masalah teknis dengan motornya.
Malang, perbedaan kecepatan yang signifikan antara kedua pembalap menyebabkan benturan yang sangat keras. Dettwiler terpelanting ke tengah trek.
Kedua pembalap mendapat pertolongan pertama di tengah lintasan. Penanganan berlangsung selama 30 menit lebih dan helikopter medis harus mendarat di sirkuit.
Balapan Moto3 ditunda selama 1 jam 45 menit dari seharusnya berlangsung pada pukul 12.00 waktu setempat atau 11.00 WIB.
Meski sempat dilaporkan sadar, kondisi Rueda dan Dettwiler tampaknya cukup serius sehingga kabarnya baru diumumkan MotoGP pada pukul 16.12 WIB.
Kondisi Rueda diketahui duluan. MotoGP menyebut sang juara dunia siuman dan diperkirakan mengalami retak tulang pada tangan dan sejumlah luka memar.
Sementara kondisi Detwiller dikabarkan timnya, CIP, sekitar pukul 18.30 WIB atau sekitar delapan jam setelah kejadian.
Detwiller akan menjalani serangkaian operasi di Kuala Lumpur. CIP tidak memberi info lebih lanjut dan meminta agar hak privasi pembalap muda asal Swiss itu dihormati.
Adapun media Swiss, Blick, memberitakan Detwiller kehilangan banyak darah yang tampaknya karena patah tulang kaki yang menyebabkan luka menganga.
Kecelakaan menyebabkan cedera pada paru-paru dan limpa. Orang tua Dettwiler sudah bertolak ke Malaysia untuk mendampingi putranya.
Kondisinya juga mengkhawatirkan karena beberapa kali mengalami henti jantung kendati sudah distabilkan di rumah sakit.
Sementara itu, kritik muncul dari kalangan pembalap MotoGP karena balapan tetap digelar setelah kecelakaan yang terjadi.
"Saya tidak tahu apakah kami membuat keputusan tepat hari ini," ucap pembalap Monster Energy Yamaha, Alex Rins, dalam kicauan di X.
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, juga mengungkapkan ketidaksepakatannya terhadap keputusan untuk tetap menyelenggarakan balapan.
"Untuk membiarkan para pembalap muda melakukan 10 lap dalam kondisi seperti ini, setelah melihat helikopter pergi bersama dua di antara mereka, saya pikir itu bukan gagasan terbaik."
"Saya tidak akan pernah bisa memahaminya, tetapi inilah yang terjadi," ucap Bagnaia, dinukil BolaSport.com dari The-Race.
Sementara Marco Bezzecchi merasa penyelenggara sekurang-kurangnya memberi tahu para pembalap kondisi tentang sebenarnya.
"Kami juga pembalap dan harus ke lintasan, bertarung dengan motor, dan berusaha untuk menampilkan performa sebaik mungkin."
"Setidaknya kami harus melakukan dengan pikiran yang jernih," tukas Bez.
Pemenang lomba Moto3, Taiyo Furusato (Honda Team Asia), mengaku hanya berusaha fokus setelah tidak ada informasi yang didapatkan tentang kondisi kedua rivalnya itu.
Sedangkan sang runner-up, Angel Piqueras (Frinsa-MT Helmets-MSI), merasa super aneh untuk berlomba dengan kondisi demikian.
Selain itu, desakan muncul untuk mengembalikan sesi pemanasan bagi kelas Moto2 dan Moto3 demi mencegah masalah teknis seperti yang dialami Detwiller terjadi.
Warmup practice pada Minggu pagi untuk kedua kategori itu dihapus demi memberi ruang bagi acara parade pembalap kelas MotoGP.
"Kepada MotoGP! Untuk alasan keselamatan bagi olahraga yang indah ini, kembalikan pemanasan untuk semua kelas," ucap mantan pembalap, Alex Hofman, di X.
"Motor dan pembalap seharusnya diwajibkan untuk siap dan diperiksa secara teknis sebelum balapan! Terutama, para debutan di olahraga ini memerlukan jarak tempuh ekstra."