By Lukman Adhi Kurniawan, Selasa, 14 Oktober 2025 | 18:30 WIB

BOLASPORT.COM - Gelandang timnas Indonesia, Thom Haye masih belum bisa melupakan rasa sakitnya gagal lolos ke Piala Dunia 2026.

Haye sudah berjuang bersama timnas Indonesia sejak putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Sejak saat itu namanya menjadi andalan di lini tengah skuad Garuda.

Namun, mereka harus mengubur mimpi ke Piala Dunia 2026 setelah gagal di putaran keempat.

Arab Saudi dan Irak sukses menghentikan aksi Indonesia dan membuat mereka harus mengulang perjuangan untuk edisi selanjutnya.

Tentunya, bagi sang pemain ini tidak akan mudah karena dia sudah tidak muda lagi.

Thom Haye menjelaskan bahwa saat ini sulit untuk berbicara tentang kegagalan ini.

Menurutnya, mereka sudah berjuang keras untuk bisa melaju jauh di kualifikasi Piala dunia.

Harus tersingkir dari babak ini tentu jadi hal yang cukup mengecewakan.

"Sangat sulit menemukan kata-kata yang tepat untuk momen ini."

"Kami telah berjuang sekuat tenaga mengejar mimpi untuk mencapai Piala Dunia.

"Kali ini, bukan waktunya kami dan itu menyakitkan. Mungkin rasa sakit ini akan bertahan lama," tulis Thom Haye di Instagram.

Pemain asal Persib Bandung ini mengakui bahwa dia cukup bangga bisa membawa timnas sampai tahap ini.

Termasuk dengan membawa tanggung jawab untuk bisa bermain di Piala Dunia.

Dia menilai bahwa ini adalah aspek penting agar mereka bisa terus naik level.

"Tapi di balik rasa sakit, ada kebanggaan."

"Kebanggaan pada sebuah bangsa yang berani bermimpi, yang tegar menghadapi rintangan, dan mencapai hal-hal yang dulu dianggap mustahil," ujarnya.

Haye menambahkan, suporter harus terus memberikan dukungan untuk timnas Indonesia.

Menurutnya, mereka masih memiliki mimpi-mimpi di depan yang harus dikejar.

Ini akan jadi pondasi baru agar generasi skuad Garuda bisa terus memiliki target tinggi.

"Kepada semua yang percaya, yang mendukung, yang tidak pernah berhenti bermimpi bersama kami, terima kasih."

"Perjalanan ini bukan hanya tentang kualifikasi. Ini tentang menunjukkan kepada dunia dan generasi mendatang, apa yang bisa kami capai."

"Ini bukan akhir. Ini bukti bahwa kami layak dan suatu hari, mimpi kami akan menjadi kenyataan," kata Haye.