Erick Thohir Singgung Ada Pelatih Bisa Dekat dengan Pemain Tapi Taktik Lemah - Semua Halaman - Bolasport.com
Erick Thohir Singgung Ada Pelatih Bisa Dekat dengan Pemain Tapi Taktik Lemah - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akan hati-hati dalam memilih pelatih untuk timnas Indonesia.
Erick berada di era dua tim pelatih yakni Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.
Keduanya sudah berhenti karena beberapa faktor dan ini menjadi hak dari PSSI.
Tentunya, ini jadi bahan evaluasi untuk memilih pelatih skuad Garuda selanjutnya.
Keputusan untuk melewatkan FIFA Matchday bulan November jadi sinyal ini akan jadi pencarian yang benar-benar serius.
Erick Thohir menjelaskan bahwa misi terdekat adalah dengan tampil maksimal di Piala Asia 2027.
Selanjutnya, saat pelatih baru skuad Garuda bisa membawa lolos ke babak 16 besar maka target utama adalah Piala Dunia 2030.
Namun, dia akan melihat sejauh mana kemampuan pelatih yang baru karena posisi Indonesia di ranking FIFA masih kurang menguntungkan.
"Kita ada target-target untuk Piala Asia 2027, bisa tidak masuk ke babak 16 besar."
"Karena ranking FIFA kita kan di Asia masih 20 besar, lalu bisa tidak dengan sukses itu membuka target lolos ke Piala Dunia (2030)."
"Ini kembali pada karakter pelatihnya yang sedang kita cari," kata Erick Thohir.
Sosok yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga ini menambahkan, pendekatan pelatih cukup beragam.
Termasuk ada sosok yang memang baik dan bisa dekat dengan pemain tetapi aspek taktikal kurang mumpuni.
Hal tersebut biasanya diperkuat oleh asisten pelatih yang kuat dan ini adalah fenomena yang wajar.
"Tentu tidak ada pelatih sempurna."
"Ada pelatih yang kuat di manajemen pemain tetapi secara taktikal mungkin belum, tapi dia didukung oleh tim (pelatih), itu di klub banyak."
"Ada pelatih yang kuat di taktik tetapi terkait faktor x pemain dia meminta timnya mengurus," ujarnya.
Erick menyadari bahwa PSSI masih belajar dengan tantangan yang ada.
Dia ingin pelatih selanjutnya bisa berkoordinasi dengan pemain dan federasi.
Ini jadi nilai utama dan hal tersebut bukan sesuatu yang mudah didapatkan.
"Proses belajar yang kita lakukan selama ini yang akan kita coba lihat pelatih apa yang bisa lebih baik."
"Tidak hanya target pelatih dan pemain dan pelatih dan federasi," ujarnya.
