SUPERBALL.ID - Vietnam mencoba membandingkan dua negara Asia Tenggara yang nyaris lolos ke Piala Dunia, Indonesia 2026 versus Thailand 1998.

Kegagalan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 seolah menjadi cerminan sampai mana usaha Asia Tenggara untuk bisa mencapai putaran final.

Timnas Indonesia menjadi satu-satunya tim Asia Tenggara yang mampu mencapai putaran empat kualifikasi, dengan hanya satu langkah tersisa.

Sayangnya skuad Garuda yang dipimpin Patrick Kluivert sejak awal tahun 2025, tidak dapat mewujudkan ekspektasi besar publik Tanah Air.

Tim yang dipersiapkan sejak dua tahun lalu, diperkuat banyak pemain diaspora keturunan Belanda yang berkualitas mumpuni.

Namun pergolakan justru terjadi di internal tim, khususnya sejak adanya pergantian pelatih kepala, dengan pemecatan Shin Tae-yong.

Diterpa isu konflik antara pemain dan pelatih, hingga perdebatan antara pengurus timnas dan pelatih di Arab Saudi lalu.

Apa pun itu, kini Indonesia harus menunggu selama lima tahun lagi untuk mendapatkan kesempatan ke Piala Dunia.

Dan sekali lagi Asia Tenggara harus menunggu selama itu untuk melihat siapa yang akan mewakili ke ajang tersebut.

"Skuad naturalisasi asal Belanda masih belum mampu membawa Indonesia meraih tiket ke Piala Dunia 2026," tulis Dantri.com.vn.

"Indonesia menelan dua kekalahan di putaran empat Kualifikasi Piala Dunia, hasil itulah yang membuat Indonesia tersingkir dari Piala Dunia."

"Para pemain naturalisasi tidak mendatangkan kesuksesan, tetapi malah menimbulkan masalah."

"Pemain naturalisasi bukanlah obat mujarab untuk membantu tim lemah berstransformasi."

"Indonesia dengan skuad yang diisi dengan pemain naturalisasi Belanda, tetap menderita kekalahan telak dari Jepang dan Australia."

Meski begitu, Asia Tenggara tak hanya memiliki Timnas Indonesia 2026, adapula Thailand 1998 yang juga nyaris lolos tapi kemudian gagal.

Thailand bahkan mencobanya kembali pada edisi 2002, hanya saja saat itu kuota Piala Dunia untuk Benua Asia masih sangat sedikit.

Alih-alih melawan negara-negara Eropa atau Amerika Latin, bersaing dengan tim se-Asia saja masih sangat sulit.

"Faktanya, tim nasional Thailand sangat dekat untuk lolos ke Piala Dunia 1998 dan 2002, itulah masa keemasan sepak bola Thailand."

"Dengan generasi pemain yang sangat bagus seperti Kiatisuk, Natipong, Sritong-in, Tawan Sripan hingga Dusit Chalermsan."

"Sayangnya, saat itu, Asia belum memiliki banyak kuota di Piala Dunia seperti sekarang, sehingga peluang tim-tim Asia untuk lolos lebih kecil."

"Di saat yang sama, sepak bola Thailand sedang mengalami pasang surut dalam beberapa tahun terakhir."

"Sementara tim-tim di Asia Tenggara, dengan kekuatan mereka sendiri, sama sekali tidak berdaya dalam perebutan tiket Piala Dunia," tulis Dantri.com.vn lagi.