Sejak Awal Media Vietnam Cium Kejanggalan, Kini FIFA Resmi Hukum Malaysia Imbas Kasus Pemain Naturalisasi - TvOnenews.com
Sepak bola Internasional,
- Reporter :
- Editor :Adeline Kinanti
tvOnenews.com - Beberapa bulan lalu, dunia sepak bola Asia diguncang isu serius terkait keabsahan pemain naturalisasi Malaysia.
Media Vietnam menjadi yang paling vokal dalam menyoroti kasus ini, bahkan sejak awal mereka telah mencium adanya kejanggalan.
Kini, spekulasi tersebut akhirnya terbukti setelah FIFA resmi menjatuhkan hukuman kepada Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) serta tujuh pemain naturalisasi yang terlibat.
Media Vietnam, salah satunya Thethao247, sempat melaporkan bahwa FAM berpotensi mendapat sanksi dari FIFA.
Keraguan itu muncul setelah kemenangan besar Malaysia atas Vietnam dengan skor 4-0 dalam laga Kualifikasi Piala Asia 2027.
Mereka menduga ada pelanggaran serius terkait status legalitas beberapa pemain naturalisasi yang membela Harimau Malaya.
Meski kala itu FAM buru-buru mengklarifikasi, keraguan publik tetap tidak bisa terbendung.
Ketua FAM, Datuk Joehari Ayub, menegaskan bahwa semua pemain naturalisasi telah melalui prosedur resmi dan mendapat lampu hijau langsung dari FIFA.
“Setiap pemain telah diperiksa secara menyeluruh oleh FIFA. Jika kami melanggar, itu pasti akan jadi pelanggaran berat. Tapi semua pemain ini sudah disetujui FIFA, bagi kami itu sudah cukup,” tegas Datuk Joehari Ayub, seperti dikutip Thethao247.
Pernyataan itu sempat menenangkan sebagian publik, namun media Vietnam masih konsisten menyoroti adanya indikasi kecurangan.
Kini, kekhawatiran yang sejak awal digaungkan media Vietnam akhirnya terbukti.
Komite Disiplin FIFA menemukan adanya manipulasi dokumen dalam proses naturalisasi tujuh pemain asing yang memperkuat Timnas Malaysia.
Setelah penyelidikan, FIFA menilai ada pelanggaran serius terkait pasal 22 Kode Disiplin FIFA yang mengatur soal pemalsuan dan manipulasi dokumen resmi.
Ketujuh pemain yang terbukti melanggar antara lain: Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Atas pelanggaran ini, FAM dijatuhi denda sebesar 350 ribu CHF atau setara Rp7,3 miliar.
Tidak hanya itu, ketujuh pemain yang terlibat juga didenda masing-masing 2 ribu CHF (sekitar Rp42 juta).
Namun, bukan hanya soal denda. FIFA menjatuhkan hukuman tambahan berupa larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama satu tahun penuh bagi para pemain tersebut.
Sanksi ini berlaku sejak keputusan diumumkan, dan menjadi pukulan berat bagi Timnas Malaysia yang tengah membangun kekuatan lewat program naturalisasi.
Mengenai status kelayakan tujuh pemain ini untuk tetap memperkuat Timnas Malaysia, FIFA telah merujuk kasus tersebut ke Pengadilan Sepakbola FIFA.
Proses hukum masih akan berjalan, sehingga nasib FAM dan para pemain naturalisasi ini belum sepenuhnya final.
Meski begitu, hukuman larangan bermain dan denda sudah pasti berlaku.
FAM dan para pemain yang terkena sanksi memang masih memiliki hak untuk mengajukan banding.
Akan tetapi, banyak pihak menilai langkah tersebut tidak akan mudah mengingat bukti yang sudah dikantongi FIFA dianggap sangat kuat.
Kasus ini sontak membuat sepak bola Malaysia berada dalam sorotan besar.
Program naturalisasi yang selama ini jadi andalan Harimau Malaya untuk bersaing di level Asia kini justru menjadi bumerang.
Selain itu, publik Malaysia sendiri terbelah. Ada yang kecewa berat pada FAM karena dianggap ceroboh dalam mengurus administrasi.
Ada pula yang merasa FIFA diadu domba pihak lain sehingga terlalu keras dalam menjatuhkan hukuman. (adk)