Piala Presiden 2026 Tak Libatkan Klub Super League dan Championship, Erick Thohir Pastikan Fokus ke Tim Amatir - Semua Halaman - Bolasport.com
Sepak bola Indonesia, Liga Indonesia
Piala Presiden 2026 Tak Libatkan Klub Super League dan Championship, Erick Thohir Pastikan Fokus ke Tim Amatir - Semua Halaman - Bolasport.com

BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan Piala Presiden 2026 akan hadir dengan format baru. Turnamen pramusim yang biasanya diikuti klub Super League dan Championship ini hanya akan melibatkan tim dari klub amatir tahun depan.
Seperti diketahui, Piala Presiden 2025 sebelumnya diikuti klub Liga 1, bahkan ada juga tim dari negara lain yang diundang.
Turnamen edisi keenam tersebut diikuti oleh enam klub, dengan dua diantaranya klub luar negeri yakni Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand).
Namun, untuk tahun depan dipastikan akan menggunakan format yang jauh berbeda dari edisi-edisi sebelumnya.
PSSI memastikan turnamen Piala Presiden 2026 ini akan fokus pada klub-klub amatir, bukan lagi Super League maupun Championship.
Keputusan ini menjadi bagian dari komitmen federasi untuk memberi ruang lebih besar kepada klub amatir dalam merasakan atmosfer kompetisi besar.
Erick menegaskan bahwa arah Piala Presiden edisi mendatang memang diproyeksikan sebagai wadah pembinaan sekaligus panggung pembuktian tim akar rumput.
Oleh karena itu, orang nomor satu di PSSI ini memastikan akan ada total 64 tim yang berpatisipasi.
Keputusan ini merupakan hasil kesepakatan dari rapat Anggota Komite Eksekutif (Exco) dan bagian dari upaya membangun strata kompetisi dari daerah.
“Dengan statuta yang baru, kita ingin menggelontorkan kompetisi perserikatan atau amatir dan Alhamudilillah sudah mulai berjalan di beberapa kota,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com, di SUGBK, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
“Memang di rapat Exco kita sudah putuskan bahwa nanti ada Piala Presiden yang mengumpulkan hampir 64 klub perwakilan daerah yang bertanding,” ucapnya.
Turnamen ini direncanakan bakal berlangsung pada April dan Mei 2026, dengan diikuti 64 tim yang menyandang predikat juara di tingkat kota dan provinsi.
“Itu (Piala Presiden 2026) digelar bulan April dan Mei. Memang kita fokuskan klub-klub yang juara di kota dan provinsi, jadi tidak melibatkan liga 1 dan 2,” kata Erick Thohir.
“Ini bagian dari strata kompetisi yang kita mau bentuk.”
“Jadi ada yang profesional, tetapi juga perserikatan kita bina dari bawah supaya benar-benar nanti grassroot itu terbangun dari bawah,” jelasnya.
Menurut Erick, PSSI fokus pada tim-tim Liga 3 dan 4 ini karena ingin membangun dari bawah.
Ia berharap daerah bisa menciptakan dan melahirkan pemain-pemain masa depan untuk Timnas Indonesia.
Oleh karena itu, dengan harapan daerah bisa jadi ujung tombak, PSSI pun fokus melibatkan 64 klub nantinya yang bersaing.
Dengan harapan, pemain-pemain yang lahir dari tangan PSSI provinsi dan kabupaten atau kota bisa terus berkembang.
Pemain-pemain yang bermain di liga amatir ini nantinya juga bisa menjadi pilihan buat klub-klub Super League, Championship hingga Timnas Indonesia.
Apabila kompetisi untuk liga amatir pun ada, klub-klub profesional pun bisa mencari pemain dari klub-klub yang mungkin saja belum tersentuh selama ini.
Untuk itu, ini diharapkan bisa jadi ujung tombak juga ke depannya buat perkembangan sepak bola Indonesia yang benar-benar dimulai dari bawah.
“Dua tahun terakhir, kita membangun tim nasional Liga 1, Liga 2, dengan kita ujung tombaknya PSSI,” ungkap Erick.
“Tetapi dengan statuta yang baru, ujung tombak dari pembangunan sepak bola Indonesia ke depan itu dari daerah.”
“Makanya PSSI berubah nama jadi PSSI Provinsi, PSSI Kota, PSSI Kabupaten. Ini yang kita harapkan grassroot terbentuk dari daerah-daerah,” tuturnya.
