Update Insiden Kerusuhan usai Laga PSIM Vs Persib - 15 Korban Luka-luka, 177 Suporter Dipulangkan ke Bandung - Semua Halaman - Bolasport
Sepak bola Indonesia, Liga Indonesia, Super League,
Update Insiden Kerusuhan usai Laga PSIM Vs Persib - 15 Korban Luka-luka, 177 Suporter Dipulangkan ke Bandung - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Laga PSIM Yogyakarta vs Persib Bandung dalam lanjutan pekan ketiga Super League 2025/2026 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (24/8/2025), diwarnai dengan insiden kerusuhan antarsuporter.
Polresta Yogyakarta membeberkan kronologi kerusuhan antarsuporter PSIM dan Persib.
Kasihumas Polresta Yogyakarta, Iptu Gandung H, mengatakan sesuai kesepakatan antara wadah kedua belah suporter, yakni pihak PSIM Yogyakarta dan Bobotoh dari Persib Bandung, tidak ada kuota bagi suporter tim tamu.
"Terkait dengan rencana kehadiran suporter Bobotoh Bandung pada hari Minggu sore, disepakati bahwa PSIM tidak memberikan kuota suporter dari Bandung. Intinya karena ada larangan away. Jadi, suporter Bandung tidak ada yang ke Bantul untuk menyaksikan langsung," katanya, Senin (25/8/2025) dikutip BolaSport.com dari Tribun Jogja.
Namun, saat pelaksanaan pertandingan ternyata ada suporter Persib Bandung yang sudah memasuki wilayah Bantul.
Lalu, bus suporter dari Persib Bandung itu diarahkan pihak kepolisian untuk menuju ke pantai selatan.
Seiring berjalannya waktu, setelah pertandingan selesai, malamnya terjadi gesekan antarsuporter.
"Pemicunya mungkin karena pertama, ada ejek-ejekan di sekitar stadion. Kedua, di Pingit, ada bus suporter yang menyerempet salah satu suporter PSIM. Korban jatuh, dibawa ke rumah sakit," ujar Gandung.
Menurut Gandung persoalan suporter PSIM Yogyakarta yang terserempet sudah selesai, karena ada kesepakatan damai, yakni diberikan uang santunan Rp2,5 juta kepada korban.
"Dari pihak Bandung dikumpulkan, diserahkan, dan dianggap selesai. Namun kemudian banyak berita simpang siur. Reaksi di Pingit itu merembet sampai ke Ngabean. Padahal sudah selesai, tetapi menyebar," ungkap Gandung.
15 Korban Luka
Pihak kepolisian juga telah menerjunkan personel untuk menyisir di area Lempuyangan.
Namun, Gandung mengungkapkan bahwa tidak ada kejadian berarti di lokasi tersebut.
Pihaknya memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden kerusuhan antarsuporter.
Dilaporkan, ada belasan orang mengalami luka-luka, termasuk beberapa di antaranya anggota kepolisian.
"Yang jelas, sampai saat ini tidak ada korban meninggal. Untuk korban luka-luka ada sekitar 15 orang, termasuk anggota kami sendiri. Ada yang kena lemparan, beling, dan batu di Ngabean, saat kejadian bus-bus itu," ucap Gandung.
Bus dan Elf Rusak Parah
Gandung menyampaikan sebuah bus yang diduga digunakan para suporter Bandung mengalami rusak parah saat kerusuhan terjadi.
Selain itu sebuah mobil Elf juga mengalami kerusakan yang sama.
"Kerusakannya rata-rata hanya di bagian fisik, kaca dan bodi, bukan mesin. Itu memang bus yang ditumpangi suporter Bandung. Kebanyakan mereka ke sini sekalian booking hotel di Jogja," ujarnya.
Suporter Dipulangkan ke Bandung
Untuk mencegah bentrokan lanjutan, Polresta Yogyakarta telah mengamankan ratusan suporter.
Sebanyak 177 orang dipulangkan ke Bandung menggunakan tiga bus, sementara 15 orang lain yang diamankan Brimob DIY rencananya dipulangkan dengan kereta api.
"Mereka diamankan sejak semalam. Diamankan dalam arti untuk menghindari tindakan pengeroyokan," katanya.
Saat ini para suporter sudah dipulangkan oleh pihak kepolisian ke wilayah Jawa Barat.
"Pagi tadi sudah diamankan, sudah clear, korban luka juga sudah pulang, dan rombongan Bandung pun sudah kembali ke Bandung. Terkait insiden di Lempuyangan, ada informasi juga tentang pelemparan kaca di sekitar stasiun. Itu juga sedang ditangani," ujarnya.
Kedua Pihak Harus Bersikap Baik
Sementara keterangan berbeda disampaikan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan.
Pihaknya menyayangkan terjadinya insiden kerusuhan antarsuporter.
Wawan meminta semua pihak melakukan introspeksi.
Menurutnya, baik tuan rumah maupun suporter tamu harus saling menjaga.
“Suporter Persib sebagai tamu mestinya bisa bersikap baik, dan kita sebagai tuan rumah juga harus menerima dengan baik. Jadi diharapkan ke depan sama-sama menjaga agar kondusif,” kata Wawan dikutip dari Tribun Jogja.
Meski ada larangan suporter tamu hadir, sejumlah suporter Persib tetap datang ke Yogyakarta.
“Padahal juga sudah dilakukan upaya persuasif, baik dari pemerintah kota maupun dari forkopimda, termasuk kepolisian dan Kodim. Kami juga sudah memonitor terus sejak malam sebelumnya. Tapi ya mungkin ini letupan-letupan yang sangat disayangkan," ujarnya.
Wawan menuturkan bahwa pemerintah segera bertindak setelah kericuhan terjadi. Langkah cepat dilakukan dengan mengamankan situasi, membantu perawatan korban, serta memfasilitasi pemulangan suporter.
“Kami langsung mengamankan situasi, memberikan bantuan, termasuk memfasilitasi pemulangan. Di rumah sakit juga sudah kita bantu. Jadi, menurut kami sebagai tuan rumah, sudah berupaya seoptimal mungkin untuk mengantisipasi hal-hal tersebut,” tambah Wawan.