Skip to main content
728

Minim Gelar di Semester Pertama, PBSI Pertimbangkan Turunkan Level Pebulu Tangkis di Turnamen BWF - Semua Halaman - Juara

 Bulu Tangkis Indonesia,

Minim Gelar di Semester Pertama, PBSI Pertimbangkan Turunkan Level Pebulu Tangkis di Turnamen BWF - Semua Halaman - Juara

JUARA.NET - PBSI mempertimbangkan penurunan level turnamen BWF untuk para atlet bulu tangkis usai minim gelar pada semester pertama 2025 .

Beberapa turnamen BWF telah diikuti atlet Indonesia pada satu semester terakhir.

Hasilnya, Indonesia tidak banyak mengamankan gelar juara.

Prestasi terbaik didapat ketika memenangi Kejuaraan Asia pada Februari lalu.

Selain itu, beberapa gelar nomor tertentu didapat di bawah turnamen super 500.

Dua turnamen terakhir di Jakarta juga gagal dimenangi wakil Indonesia.

Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kalah di final Indonesia Masters 2025.

Lalu Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani keok dari Kim Won-ho/Seo Seung-jae di partai puncak Indonesia Open 2025.

Evaluasi besar pun dilakukan PBSI selaku federasi bulu tangkis Indonesia.

Baca Juga: Ganda Putra Malaysia Kuasai Ranking BWF, Rexy Mainaky Incar Medali Emas Olimpiade

"Semua harus bisa dievaluasi secara tegas, menurut saya," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSIEng Hian.

"Pemain yang sudah lima tahun lebih di pelatnas, selain progres, harus fair dilihatnya adalah pencapaian," ucapnya menambahkan.

PBSI meminta pelatih untuk mempertimbangkan penurunan level bagi para atlet muda.

"Saya menyampaikan kepada pelatih, memberikan pandangan, kenapa tidak mencoba untuk diturunkan levelnya dan diberi target podium dulu."

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian (PBSI)

"Bila tidak tercapai, maka harus segera dipikirkan apa yang harus dilakukan."

"Ini sebagai ujian juga untuk mereka," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Didi itu juga tak ingin atlet hanya berpikir tentang ranking BWF.

"Saya juga mau mengikis pola pikir para atlet yang datang ke turnamen untuk memperbaiki peringkat."

Baca Juga: Ranking BWF Terbaru - Jafar/Felisha Gusur Seniornya, Ganda Campuran Prancis Rusak Tatanan 10 Besar

"Pola pikirnya harus diubah, ke turnamen harus berprestasi maka peringkat akan naik."

"Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) saya bersama pelatih teknik dan pelatih fisik."

"Kami harus membuat program latihan yang lebih tepat sasaran, agar para atlet dapat mencapai performa terbaiknya," paparnya.

Pada semester akhir 2025, Didi berharap Indonesia bisa lebih banyak mendulang prestasi.

"Enam bulan ke depan kami mengirimkan atlet-atlet ke turnamen sesuai dengan kemampuan mereka."

"Kami pasang untuk meraih gelar juara," tegasnya.

Sektor ganda putra menjadi sorotan usai hanya lima kali jadi finalis.

PBSI juga harus memutar otak dengan absennya Daniel Marthin dan Rian Ardianto.

Lalu di sektor tunggal lebih parah dengan cedera yang dialami Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung.

Beberapa pemain muda coba diorbit supaya bisa segera menembus level elite.

"Di bawah mereka, kami sedang terus akselerasi untuk naik level."

"Alwi (Farhan), Putri Kusuma Wardani, dan Jafar (Hidayatullah)/Felisha (Alberta Nathaniel Pasaribu)," tutup Didi.

Posting Komentar

0 Komentar

728