• Editor :

  Azahra Salsabila

tvOnenews.com - Alarm peringatan berbunyi untuk Timnas Indonesia jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Media Vietnam, Soha, menyoroti masalah serius yang kini membayangi Timnas Indonesia: enam pemain naturalisasi dikabarkan menganggur di level klub.

Dalam laporan utamanya, Soha menulis tajuk yang cukup mengejutkan: “Enam pemain naturalisasi Indonesia menganggur di level klub.”

Sumber :

• X @timnasindonesia

Mereka menyebut bahwa di tengah fokus Indonesia mengejar tiket bersejarah ke Piala Dunia, tim asuhan Patrick Kluivert justru diterpa badai masalah internal.

"Indonesia tengah fokus pada babak kualifikasi ke-4 Piala Dunia 2026 wilayah Asia namun tengah menghadapi masalah internal besar, 6 pemain kunci menganggur," tulis Soha.

Kondisi ini jelas menjadi sorotan tajam. Pasalnya, keenam pemain yang dimaksud bukan sekadar pelengkap skuad, tetapi merupakan bagian inti dari kekuatan utama Garuda.

Nama Justin Hubner, Rafael Struick, Thom Haye, Shayne Pattynama, Jordi Amat, dan Nathan Tjoe-A-On disebut satu per satu.

Sumber :

• Kolase tvOnenews.com

"Menjelang putaran kualifikasi ke-4 Piala Dunia 2026 di Asia, tim Indonesia menghadapi masalah serius, enam pemain kunci terjerumus ke dalam kondisi pengangguran," lanjut media Vietnam tersebut.

Dampaknya? Sangat nyata. Soha menilai bahwa kondisi ini bisa menghambat persiapan Timnas Indonesia secara keseluruhan.

"Situasi ini menimbulkan banyak kendala dalam proses persiapan tim. Kurangnya lingkungan bermain yang stabil dapat memengaruhi performa, kebugaran, dan feel bola. Ini merupakan faktor penting dalam perjalanan meraih tiket ke putaran final Piala Dunia sepak bola Indonesia," jelas mereka.

Tak hanya itu, Soha juga menyoroti perubahan mendadak dari AFC terkait lokasi pertandingan babak keempat.

Sumber :

• dok.kolase tvonenews.com

Yang awalnya direncanakan digelar di tempat netral, kini malah berpindah ke kandang dua lawan kuat Indonesia: Qatar dan Arab Saudi.

"Tekanan semakin meningkat ketika AFC tiba-tiba mengubah keputusannya, dari menggelar putaran keempat di tempat netral menjadi menyerahkan hak penyelenggaraan kepada Qatar dan Arab Saudi, dua rival langsung Indonesia. Artinya, tim asuhan pelatih Kluivert itu harus bersaing dalam kondisi yang kurang menguntungkan, baik secara geografis maupun dari segi tekanan penonton," tulis Soha lagi.

Kombinasi antara kondisi pemain yang tidak ideal dan keputusan AFC ini dinilai menjadi pukulan beruntun bagi persiapan skuad Garuda.

"Dalam konteks ini, belum juga ditemukannya destinasi baru bagi enam pemain kunci tersebut bukan semata-mata menjadi persoalan pribadi, tetapi menjadi persoalan pelik bagi PSSI dan jajaran pelatih jika ingin mewujudkan impian Piala Dunia," tegas mereka di akhir laporan.

Kini, tekanan makin besar. Indonesia tak hanya dituntut tampil sempurna di lapangan, tetapi juga harus memastikan semua pemain utama dalam kondisi siap tempur.

Apakah PSSI bisa bergerak cepat menyelesaikan krisis ini? Ataukah mimpi Garuda untuk terbang ke Piala Dunia 2026 akan terganjal oleh masalah yang sebenarnya bisa dihindari? (asl)