Sepak bola Indonesia, Liga Indonesia,
Yuran Fernandes: Wasit Datang untuk Bantu PSS, Tak Layak Bekerja di Liga 1! - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes memberi kritik tajam untuk kinerja wasit yang memimpin laga lawan PSS Sleman, Sabtu (4/5/2025).
PSM Makassar merasa dirugikan dengan kepemimpinan wasit dalam laga lawan PSS Sleman, Sabtu malam WIB.
Juku Eja harus rela kalah 1-3 dari PSS Sleman dalam pekan ke-31 Liga 1 Sabtu malam WIB.
Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes langsung mengkritik tajam sang pengadil lapangan di konferensi pers pasca-pertandingan.
"Saya kira semua tahu apa yg tetjadi apa yang dilakukan wasit," kata Yuran.
Suasana pertandingan pekan ke-29 Liga 1 2024/2025 PSS Sleman vs Dewa United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (17/4/2025) malam WIB (DWI ARYO PRIHADI/SUPERBALL.ID)"Wasit melakukan ke sini dengan satu pekerjaan yaitu membantu PSS."
"Kita bermain sebelumnya di Vietnam, Saya tidak minta apapun."
"Hanya untuk fair saja dan lakukan dengan benar," tambahnya.
Pemain asal Tanjung Verde itu bahkan menganggap wasit tak layak memimpin pertandingan Liga 1,
"Wasit tidak layak bekerja di Liga 1, saya harap dia keluar dari liga 1 dan selesai kariernya," ujarnya.
"Wasit di sini tidak memberikan respek dari pekerjaan kedua tim dari PSM dan PSS."
Tak cuma dari pemain, sang pelatih Bernardo Tavares pun ikut mengkritik keras keputusan wasit.
Momen pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, menyajikan bukti adanya pelanggaran sebelum Persib mencetak gol. (KOMPAS.COM)Tavares mempertanyakan alasan wasit menganulir gol Yuran Fernandes di babak pertama.
Di sisi lain, wasit tidak menganggap pelanggaran dan enggan melakukan cek VAR saat gelandang PSM, Fahrul Aditia terlihat didorong oleh pemain PSS di kotak penalti.
"Saya kira wasit sangat berpengaruh dalam pertandingan ini," ujar Tavares.
"Fahrul didorong tapi dianggap bukan pelanggaran."
"Sementara gol Yuran dianulir karena pelanggaran," tambahnya.
Gol ketiga PSS Sleman juga tak luput dari pengamatan Bernardo Tavares.
Menurutnya, Gustavo Tocantins melakukan pelanggaran terlebih dulu terhadap Syahrul Lasinari.

Akan tetapi wasit membiarkan permainan tetap berlangsung hingga PSM akhirnya kebobolan.
Pelatih asal Portugal bahkan mengaku mau mengirim tim U-18 saja jika wasit tak melakukan tugasnya dengan fair.
PSM Makassar baru saja pulang dari Hanoi usai kalah dari CAHN FC di semifinal kompetisi ASEAN Club Championship.
"Kalau memang begini, kenapa tidak diberi tahu sejak awal? Saya bisa kirim U-18 atau U-20 ke sini," kata Bernardo Tavares.
"Pemain utama bisa istirahat di rumah setelah jadwal padat dan perjalanan jauh."
"Saya tidak nyaman dengan hal ini. Emosi pemain memuncak dan tak bisa dikendalikan."
"Di babak kedua, karena emosi, kami banyak membuat kesalahan yang memudahkan lawan."
“Kami justru lebih fokus pada keputusan dan kinerja wasit ketimbang performa kami sendiri, tambahnya.
BOLASPORT.COM - Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes memberi kritik tajam untuk kinerja wasit yang memimpin laga lawan PSS Sleman, Sabtu (4/5/2025).
PSM Makassar merasa dirugikan dengan kepemimpinan wasit dalam laga lawan PSS Sleman, Sabtu malam WIB.
Juku Eja harus rela kalah 1-3 dari PSS Sleman dalam pekan ke-31 Liga 1 Sabtu malam WIB.
Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes langsung mengkritik tajam sang pengadil lapangan di konferensi pers pasca-pertandingan.
"Saya kira semua tahu apa yg tetjadi apa yang dilakukan wasit," kata Yuran.

"Wasit melakukan ke sini dengan satu pekerjaan yaitu membantu PSS."
"Kita bermain sebelumnya di Vietnam, Saya tidak minta apapun."
"Hanya untuk fair saja dan lakukan dengan benar," tambahnya.
Pemain asal Tanjung Verde itu bahkan menganggap wasit tak layak memimpin pertandingan Liga 1,
"Wasit tidak layak bekerja di Liga 1, saya harap dia keluar dari liga 1 dan selesai kariernya," ujarnya.
"Wasit di sini tidak memberikan respek dari pekerjaan kedua tim dari PSM dan PSS."
Tak cuma dari pemain, sang pelatih Bernardo Tavares pun ikut mengkritik keras keputusan wasit.

Tavares mempertanyakan alasan wasit menganulir gol Yuran Fernandes di babak pertama.
Di sisi lain, wasit tidak menganggap pelanggaran dan enggan melakukan cek VAR saat gelandang PSM, Fahrul Aditia terlihat didorong oleh pemain PSS di kotak penalti.
"Saya kira wasit sangat berpengaruh dalam pertandingan ini," ujar Tavares.
"Fahrul didorong tapi dianggap bukan pelanggaran."
"Sementara gol Yuran dianulir karena pelanggaran," tambahnya.
Gol ketiga PSS Sleman juga tak luput dari pengamatan Bernardo Tavares.
Menurutnya, Gustavo Tocantins melakukan pelanggaran terlebih dulu terhadap Syahrul Lasinari.

Akan tetapi wasit membiarkan permainan tetap berlangsung hingga PSM akhirnya kebobolan.
Pelatih asal Portugal bahkan mengaku mau mengirim tim U-18 saja jika wasit tak melakukan tugasnya dengan fair.
PSM Makassar baru saja pulang dari Hanoi usai kalah dari CAHN FC di semifinal kompetisi ASEAN Club Championship.
"Kalau memang begini, kenapa tidak diberi tahu sejak awal? Saya bisa kirim U-18 atau U-20 ke sini," kata Bernardo Tavares.
"Pemain utama bisa istirahat di rumah setelah jadwal padat dan perjalanan jauh."
"Saya tidak nyaman dengan hal ini. Emosi pemain memuncak dan tak bisa dikendalikan."
"Di babak kedua, karena emosi, kami banyak membuat kesalahan yang memudahkan lawan."
“Kami justru lebih fokus pada keputusan dan kinerja wasit ketimbang performa kami sendiri, tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar