sepak bola Indonesia,
Kronologi Timnas Indonesia Mendapatkan Hukuman Berat dari FIFA - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - FIFA baru saja memberikan hukuman yang berat untuk PSSI.
Masalah ini bermula saat timnas Indonesia berjumpa dengan Bahrain pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada bulan Maret lalu.
FIFA menilai bahwa ada pelanggaran aturan dengan referensi FDD 2338 tentang pasal 15 terkait diskriminasi.
Suporter timnas pada laga tersebut dianggap memberikan ujaran kebencian kepada Bahrian yang membuat FIFA melakukan reaksi.
Baca Juga: Jepang Dinilai Tetap Menakutkan meski Turunkan Pelapis di Laga Lawan Australia dan Timnas Indonesia
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan, FIFA melakukan pengawasan penuh atas aksi negatif suporter Indonesia.
Mereka memiliki bukti yang cukup karena masalah diskriminasi merupakan aspek serius.
Pelanggaran terjadi pada tribun utara dan selatan yang dinilai paling aktif.
"Di sana FIFA juga mengirimkan laporan, jadi ada monitoring sistem mereka sebagai laporan mereka."
"Berdasarkan laporan pertanyaan tersebut, FIFA menyatakan bahwa suporter tuan rumah Indonesia itu paling aktif di tribun utara dan selatan."
"Peristiwa ini terjadi di sektor 19 disebabkan oleh suporter Indonesia," kata Arya Sinulingga.
Baca Juga: Pelatih Eliano Reijnders Diincar Klub Liga 1, Persija atau Bali United?
FIFA dengan bukti kuat memberikan sanksi karena diduga ada 200 suporter timnas yang melakukan aksi negatif saat pertandingan.
Momen tersebut terjadi pada menit ke-80 dan ini harus mendapatkan tindakan tegas.
"Pada menit ke-80 sekitar hampir 200 suporter tim tuan rumah meneriakkan slogan xenophobia Bahrain bla bla bla," lanjutnya.
PSSI harus menanggung denda sebesar 400 juta atas pelanggaran ini.
Termasuk mengosongkan 15 persen kapasitas stadion yang ada saat pertandingan melawan China nanti.
Saat melawan Bahrain, ada 69 ribu suporter yang hadir di pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Artinya, hanya ada sekitar 58 ribu kursi yang dijual untuk laga kandang selanjutnya.
Namun, FIFA memberikan keringanan 15 persen kapasitas diisi oleh komunitas anti diskriminasi termasuk penonton keluarga.
Selain itu, harus ada kampanye anti diskriminasi agar kejadian yang sama tidak terulang di masa depan.
Tentunya, akibat sanksi ini Ultras Garuda dan La Grande Indonesia tidak bisa berada di tribun mereka.
"Akibatnya PSSI didenda hampir setengah milyar yaitu sekitar hampir 400 juta lebih, kemudian yang kedua."
"PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas."
"Dengan menutup sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia, dan ini terutama di tribun di belakang gawang," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar