Kisah Simon Tahamata, Calon Direktur Teknik PSSI yang Lahir di Kamp Vught dan Berstatus Keluarga Kerajaan Hindia Belanda - PAGE ALL : Okezone Bola - Arenanews

Informasi Arena Olahraga

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Kisah Simon Tahamata, Calon Direktur Teknik PSSI yang Lahir di Kamp Vught dan Berstatus Keluarga Kerajaan Hindia Belanda - PAGE ALL : Okezone Bola

Share This
Responsive Ads Here

 sepak bola Indonesia,

Kisah Simon Tahamata, Calon Direktur Teknik PSSI yang Lahir di Kamp Vught dan Berstatus Keluarga Kerajaan Hindia Belanda - PAGE ALL : Okezone Bola

simon_tahamata-0UmN_large

Kisah Simon Tahamata, Calon Direktur Teknik PSSI yang Lahir di Kamp Vught dan Berstatus Keluarga Kerajaan Hindia Belanda

KISAH Simon Tahamata menarik diulas. Calon Dirtek PSSI ini lahir di Kamp Vught dan berstatus keluarga Kerajaan Hindia Belanda.

Nama Simon Tahamata seketika trending di media sosial. Sebab, ia dikabarkan akan menjadi Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia.

Simon Tahamata bersama legenda Timnas Belanda Clarence Seedorf. (Foto: Instagram/@simon_tahamata_)

Isu tersebut semakin menguat tatkala ayah Didier Tahamata dan Jean Michael Tahamata itu mulai mengikuti atau mem-follow akun Instagram Timnas Indonesia, Ketua Umum PSSI Erick Thohir,, hingga pelatih dan asisten baru skuad Garuda Patrick Kluivert dan Denny Landzaat.

Lantas, siapa itu Simon Tahamata? Berikut Okezone berikan ulasannya.

Memiliki nama lengkap Simon Melkianus Tahamata, ia lahir di Vught, Belanda pada 26 Mei 1956. Pemain berkaki kidal ini dulunya pernah berkarier sebagai pesepakbola di era 1970-1990-an.

Fakta menarik dari Simon adalah ia memiliki darah Maluku. Hal itu diakui oleh sang ayah, Simon yang dulunya pernah menjadi prajurit KNIL dan memiliki nama Lambert Tahamata dan ibunya bernama Octovina Leatemia.

"Ayah saya Lambert adalah prajurit KNIL. Lelaki yang sangat tegas. Ibu saya adalah seorang wanita yang sangat manis. Ia mesin keluarga. Ada 12 anak di rumah kami," ujar Simon Tahamata seperti dikutip dari AD.NL, Sabtu (1/2/2025).

Menariknya, Simon dulunya lahir di barak Kamp Vught. Sebagai informasi, banyak orang Maluku yang memilih bermigrasi ke Belanda, tepatnya di era 1950-an.

Orang-orang Maluku memilih hal tersebut karena saat itu terjadi gejolak politik terkait dengan pendirian Republik Maluku Selatan atau RMS ole Soumokil, seorang mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur (NIT).

Adapun Kamp Vaught merupakan sebuah tempat penampungan yang sengaja dibuat oleh Belanda untuk menampung orang-orang Maluku atau mereka yang berstatus sebagai keluarga KNIL.

"Saya lahir di barak Vught. Ketika saya 5 tahun, keluargaku pindah ke kawasan Tiel, Diderik Vijghstraat, yang waktu itu merupakan pinggir desa," sambung pria yang kini berusia 68 tahun tersebut.

Dapat Paspor Belanda pada 1967

Simon Tahamata saat menjadi pelatih teknis di akademi Ajax Amsterdam @simon_tahamata_

Simon sendiri baru mendapat paspor Belanda pada 1976. Status itu diberikan pemerintah Belanda kepada keluarga Simon.

Menurut pengakuan Simon, sejak datang ke Belanda pada 1951, orang-orang Maluku tidak memiliki kewarganegaraan.

Sebelum menapaki dunia kepelatihan, Simon sempat memperkuat beberapa klub di Belanda maupun Belgia. Seperti Ajax Amsterdam, Feyenoord, VAC Beerschot, dan Germinal Ekeren.

Berbagai trofi pun berhasil dimenangkan selama dua dekade berkarier sebagai pesepakbola. Di antaranya tiga trofi Eredivisie, Piala Belanda bersama Ajax Amsterdam, dua Liga Belgia, Piala Belgia, dan Piala Super Belgia bersama Standard Liege.

Simon memutuskan gantung sepatu pada tahun 1996 dan Germinal Ekeren jadi klub terakhir yang dibela oleh pemain penyerang sayap ini.

Setelah itu Simon terjun ke dunia kepelatihan. Pria yang diisukan akan jadi Dirtek Timnas Indonesia tersebut lebih sering melatih tim-tim junior, macam Standard Liege, Beerschot, Al-Ahli, dan Ajax Amsterdam.

Tercatat, Simon paling lama menukangi sebuah tim, yakni dari 2014 hingga 2024 di Ajax Amsterdam. Namun, pria yang juga memiliki darah Belgia itu resmi berpisah dengan klub berjuluk de Godenzonen tersebut pada 29 Februari 2024.

Demikian ulasan mengenai kisah Simon Tahamata, calon Dirtek Timnas Indonesia yang lahir di barak Kamp Vught dan berstatus keluarga Kerajaan Hindia Bel

(Djanti Virantika)

Lihat juga: Video Akting Adegan Dilan, Mirip Banget Aslinya

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Opsi Arenanews

Siarenanews

Post Bottom Ad

Pages