Arema FC Pertimbangkan Tak Pakai Stadion Kanjuruhan Pasca Penyerangan Bus Persik, Manajemen Merasa Tak Dihormati di Malang - Semua Halaman - Bolasport - Arenanews

Informasi Arena Olahraga

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Arema FC Pertimbangkan Tak Pakai Stadion Kanjuruhan Pasca Penyerangan Bus Persik, Manajemen Merasa Tak Dihormati di Malang - Semua Halaman - Bolasport

Share This
Responsive Ads Here

 Sepak bola Indonesia,Liga Indonesia,

Arema FC Pertimbangkan Tak Pakai Stadion Kanjuruhan Pasca Penyerangan Bus Persik, Manajemen Merasa Tak Dihormati di Malang - Semua Halaman - Bolasport

img-20250512-wa00021jpg-20250512061633

BOLASPORT.COM - General Manager (GM) Arema FC, Yusrinal Fitriandi, kecewa terhadap aksi penyerangan bus Persik Kediri.

Arema menjalani laga perdana di Stadion Kanjuruhan pada pekan ke-32 Liga 1 2024/2025 saat menjamu Persik.

Bermain dominan, Singo Edan justru kalah telak dengan skor 0-3 di laga tersebut.

Petaka berlanjut saat ada serangan kepada bus Persik yang coba meninggalkan stadion.

Bus Persik mengalami kerusakan dan beberapa ofisial mengalami luka akibat aksi tersebut.

Baca Juga: PT LIB Segera Investigasi Penyerangan Bus Persik oleh Suporter Arema FC, Komdis Akan Bertindak

Yusrinal Fitriandi menjelaskan bahwa kejadian ini cukup mencoreng nama Arema.

Apalagi, mereka kembali menjadi sorotan karena gagal menyajikan rasa aman di Kanjuruhan.

Menurutnya, sudah banyak kerja yang dilakukan agar Singo Edan bisa kembali ke Kanjuruhan.

Dia bahkan menilai bahwa semua usaha yang dilakukan tidak dihargai di tanah sendiri.

"Kita kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin. Tiga tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub. Bersungguh-sungguh untuk kembali ke rumah sendiri."

"Sementara itu banyak pihak tiada henti mencaci maki klub, yang di satu sisi klub berusaha bertahan dan tabah menghadapi padahal klub mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana, karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir, rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini.

"Kami terasa sudah berdarah darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, namun hasilnya seakan-akan kita tidak dihormati di sini," kata Yusrinal dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.

Baca Juga: Bus Persik Dilempari Batu, Security Officer Arema FC: Situasi di Luar Kendali Kami

Aremania seharusnya saat ini memberikan dukungan yang lebih positif saat berada di dalam dan luar stadion.

Dia menilai bahwa tiga tahun untuk membawa Arema tampil di Malang bukan hal yang mudah.

Menurutnya, sudah ada pendekatan khusus agar suporter bisa merasa aman karena ini jadi kali perdana mereka kembali pasca Tragedi Kanjuruhan.

"Kami mengingatkan suporter itu pendukung, tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC, begitu kita pulang, alih-alih dukungan yang didapat tapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan harus dituruti."

"Pihak keamanan mohon lakukan evaluasi, tuntutan kesempurnaan dari sisi mereka yang akhirnya semua dibebankan ke Arema FC."

"Laga kemarin itu level renpam high risk match, dan Arema FC sudah penuhi semuanya. Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan."

"Dari sisi produksi semua upgrading kita lakukan mulai ring 1, ring 2, sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan renpam. Kami memahami semua harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan jalannya pertandingan, kami memahami ini 'Stadion Kanjuruhan'," terangnya

Baca Juga: Busnya Pecah Akibat Batu dari Aremania, Persik Kediri Maafkan Arema FC

Manajemen berharap ada aksi tegas terkait masalah ini.

Termasuk menangkap oknum suporter yang sudah melakukan perusakan.

Ini bisa menjadi pelajaran karena mereka baru saja mencoba pulih dari Kanjuruhan.

Mereka tidak ingin menjadi aktor yang disalahkan karena ini jauh dari wewenang manajemen.

"Manajemen selalu jadi bahan cercaan, seolah pelaku utamanya pelemparan bus, entah itu oknum atau seseorang atau kelompok yang merasa bahwa perilakunya tidak salah. Sekali lagi kejadiannya terjadi di area zona 4 di luar kawasan stadion dan jauh dari kewenangan Panpel. Semestinya bisa diantisipasi."

"Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri. Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?"

"Semua harus berubah, manajemen sudah selalu jalankan semua arahan dan masukan. Berbagai forum komunikasi pun sudah kami lakukan antar stakeholder. Ayo berpakta integritas, jangan semuanya salah manajemen, intropeksilah," tutupnya.

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Opsi Arenanews

Siarenanews

Post Bottom Ad

Pages