Sepak Bola Indonesia, Timnas Indonesia
Media Korea Gempar: Timnas U-17 Indonesia Menghina Superpower Asia - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-17 Indonesia masih dihebohkan sejumlah media negeri itu, bahkan menyebutnya sebagai penghinaan terhadap tim superpower Asia.
Media-media Negeri Ginseng itu belum bisa menerima kenyataan bahwa tim U-17 mereka yang jauh lebih unggul segalanya dari Indonesia harus menelan pil sangat pahit.
Kekalahan Timnas U-17 Korea Selatan itu terjadi pada laga pembuka Grup C Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi.
Bermain di Stadion Prince Abdullah Al-Faisal, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (4/4/2025) malam WIB, Korea Selatan kalah tipis 0-1.
Kekalahan itu terasa sangat menyakitkan lantaran mereka terus menggempur pertahanan Timnas U-17 Indonesia hampir sepanjang laga.
Korea Selatan menguasai bola 68 persen dan melepaskan total 21 tembakan.
Akan tetapi, serangan yang tak efektif dan kurang klinis dinilai menjadi alasan utama mereka menelan kekalahan.
Situs resmi AFC menyebut Korea Selatan harus membayar harga sangat mahal karena gagal mengonversi sejumlah peluangnya menjadi gol.
Harga yang teramat mahal itu terjadi pada injury time babak kedua, ketika pasukan Nova Arianto mendapatkan hadiah tendangan penalti seusai Kim Ji-seong handball di kotak terlarang.
Awalnya, kiper Park Do-hun dengan cerdik berhasil memblok bola tembakan Evandra Florasta ke sudut kanan bawah.
Namun, bola muntah dari tangannya langsung disambar Evandra dengan tendangan ke dalam gawang.

Kekalahan pada pertandingan perdana itu memaksa Timnas U-17 Korea Selatan berada di posisi ketiga klasemen Grup C.
Puncak klasemen dihuni Yaman setelah menekuk Afghanistan 2-0, sedangkan Indonesia berada di posisi kedua.
Untuk menjaga harapan lolos ke perempat final sekaligus meraih tiket Piala Dunia U-17 2025, Korea Selatan harus memenangi dua pertandingan tersisa melawan Afghanistan (7 April) dan Yaman (10 April).
Sejumlah media Korea Selatan bereaksi negatif terhadap kekalahan tim nasional mereka itu.
"Sepak bola Korea Selatan, yang membanggakan dirinya sebagai kekuatan Asia, telah dihina," tulis STN Sports.
Media Xports News memberi judul, "Sepak bola Korea Selatan runtuh setelah kekalahan yang mengejutkan".
Media lain Korea Selatan, Osen, memberi judul utama, "Masa kegelapan sepak bola Korea Selatan".
"Teori krisis sepak bola Korea kembali mencuat. Kali ini kekalahan menyakitkan dari Indonesia," tulis Ohmy News.
Joongang Ilbo mencantumkan banyak peristiwa yang membuktikan bahwa sepak bola Korea Selatan sedang dalam krisis.
Krisis itu antara lain ditandai dengan sejumlah kontroversi tentang terpilihnya kembali Chung Mong-gyu untuk masa jabatan keempat sebagai Presiden Asosiasi Sepak Bola Korea atau ketidakadilan dalam penunjukan pelatih timnas Hong Myung-bo.
Prestasi tim nasional Negeri Ginseng di level junior juga tidaklah bagus.
Di level senior saat ini, Timnas Korea Selatan belum mampu menang melawan banyak lawan di luar 100 besar FIFA, seperti hasil imbang 3-3 dengan Malaysia di babak penyisihan grup Piala Asia 2023 dan hasil imbang 1-1 dengan Thailand di kualifikasi putaran kedua Piala Dunia 2026.
Pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Korea Selatan bermain imbang dua kali dengan Palestina (0-0, 1-1) dan terakhir bermain imbang 1-1 dengan Oman dan Yordania.
Pada tahun 2024, Korea Selatan kalah dari Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 2024, yang mengakibatkan pertama kalinya dalam 40 tahun mereka gagal ke Olimpiade.
Pada bulan Maret, mereka juga kalah 0-1 dari China dan bermain imbang 1-1 dengan Vietnam di turnamen persahabatan Tim CFA China.
Baca Juga: Pengamat: Banyak PR Nova Arianto sebelum Pastikan Timnas U-17 Indonesia ke Piala Dunia
"Negara ini menghasilkan bintang-bintang seperti Son Heung-min, Kim Min-Jae, Lee Kang-in, tetapi infrastruktur sepak bolanya mengalami kemunduran," tulis Ohmy News.
"Son perlahan-lahan melewati masa jayanya dan hanya Lee Kang-in yang tersisa untuk mengikutinya."
"Kami memiliki terlalu sedikit pemain yang bermain di Eropa untuk menciptakan persaingan hebat di tim nasional," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar