Sepak bola Indonesia,
Pandit Malaysia Bela Shin Tae-yong soal Keributan di Timnas Indonesia: Pemain Harus Ikuti Mau Pelatih! - Semua Halaman - Superball
SUPERBALL.ID - Salah seorang pengamat sepak bola asal Malaysia, yakni Fariz Gurun, membela Shin Tae-yong yang baru saja dipecat PSSI.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut diketahui sudah tidak menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Ia resmi diberhentikan pada Senin (6/1/2025) lalu.
Setelah Shin resmi didepak, kini Patrick Kluivert yang akan mengemban jabatan pelatih kepala tim Merah-Putih.
Bahkan, saat ini pelatih asal Belanda tersebut tengah dalam perjalanan menunju Indonesia.
Kabar mengenai pemecatan Shin ini jelas menggemparkan seluruh Asia.
Banyak media-media Korea Selatan, Thailand, Vietnam, dll yang memberitakan kabar ini.
Salah seorang pandit asal Malaysia, yakni Fariz Gurun, juga berkomentar mengenai hal ini.
Ia mengaku bahwa sudah mendengar desas-desus mengenai ruang ganti Skuad Garuda.
Baca Juga: Kali Ini Nggak Prank, Malaysia Siap Naturalisasi 7 Pemain Keturunan
Seperti diketahui, di akhir kepemimpinan Shin dikabarka ruang ganti tim tidak kondusif.
Beberapa pemain keturunan dikabarkan ribut dengan pelatih berusia 54 tahun tersebut.
Menurut Fariz, para penggemar harus paham betul persoalan dinamika seperti ini.
"Dalam kebanyakan situasi di antara pelatih vs pemain, kita harus benar-benar pahami dinamika hubungan mereka ini," kata Faiz, dikutip SuperBall.id dari kanal YouTube Astro Arena.
"Saat ini, aku juga banyak membaca soal keretakan atau friksi di antara Shin Tae-yong dan pemain-pemain keturunan yang baru," jelasnya.
Akan tetapi, pandit asal Negeri Jiran tersebut memilih untuk berada di sisi Shin.
Ia mengatakan bahwa sang pelatih lah yang lebih dulu datang ke Indonesia.
Saat itu, Shin datang pada tahun 2020 ketika Ketua Umum PSSI sebelumnya, yakni Mochamad Iriawan, membawanya ke Tanah Air.
Sedangkan gerbong pemain keturunan baru tiba pada tahun 2022 hingga saat ini.
Baca Juga: Kans Vietnam Susul Timnas Indonesia ke Piala Asia 2027 Lebih Kecil dari Thailand dan Filipina
Harusnya, pemain mendengarkan dan mengikuti apa yang diinginkan oleh pelatih.
Bukan pelatih yang harus mendengarkan para pemain.
Pada hierarkinya, memang pelatih lah yang meracik semua strategi dan taktik.
Sedangkan para pemain hanya tinggal menerapkan apa yang diinginkan oleh sang nakhoda.
Oleh sebab itu, Fariz memilih untuk membela Shin dalam kasus ini.
"Menurut ku, berbicara soal waktu siapa yang dahulu sampai ke Indonesia memang Shin Tae-yong, dia yang mengawali proyek ini dahulu."
"Dia menjadi nakhoda atau ketua yang seharusnya didengar di sana."
Baca Juga: Ragnar Oratmangoen Akui Bermain di Timnas Indonesia Merugikan Dirinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar