Kisah Inspiratif Sukarno di Peparnas 2024: Kaki Diamputasi Bisa Sabet 2 Medali Emas - Viva

 

Kisah Inspiratif Sukarno di Peparnas 2024: Kaki Diamputasi Bisa Sabet 2 Medali Emas

Solo, VIVA – Senyum lebar para atlet ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 bukan sekadar ekspresi setelah meraih prestasi. Ada cerita kelam masa lalu yang sudah dikubur dalam-dalam untuk bisa bangkit dan mendapatkan rasa percaya dirinya lagi.

Sukarno menjadi salah satu atlet yang memiliki cerita tak mengenakkan sebelumnya dan kini berhasil meraih dua medali emas cabang olahraga (Cabor) para bulutangkis. Sebuah kecelakaan yang dialami saat masih berusia 10 tahun membuat salah satu kakinya terpaksa harus diamputasi.

Kejadian itu bahkan memaksanya untuk keluar dari sekolah dasar. "Saya keluar (sekolah), karena minder. Kalau enggak salah saat masih kelas 4 SD," tutur Sukarno yang kini berusia 25 tahun dilansir PB Peparnas.

Beruntung Sukarno memiliki kawan-kawan yang membantu menguatkan mentalnya. Pada tahun 2014, Sukarno yang saat itu berusia 16 tahun diperkenalkan pada dunia olahraga oleh para sahabat baiknya.

Minat dan bakatnya di bidang olahraga pun beragam. Sebelum menjamah para bulutangkis, Sukarno lebih dulu aktif di voli duduk dan atletik.

Potensi besarnya membawa Sukarno menjalani debut di Peparnas XV pada 2016, hanya dua tahun usai dirinya fokus menggeluti olahraga. Tak tanggung-tanggung, Sukarno yang mewakili kontingen Jawa Barat langsung menyumbangkan medali perunggu di cabang voli duduk serta atletik di Peparnas XV.

"Saya sebenarnya atlet voli duduk. Kemarin juga sempat ikut pelatnas voli,” ujarnya sambil tersenyum.

Unjuk Gigi

Sukarno mulai berpikir “banting setir” setahun lalu setelah melihat prospek di cabang para bulu tangkis lebih besar. Sukarno pun mulai intens berlatih para bulu tangkis sejak setahun lalu.

Benar saja, Sukarno sukses menyumbangkan dua medali emas bagi Jabar pada ajang para bulu tangkis PEPARNAS XVII Solo 2024 yang dipertandingkan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Pada hari Kamis (10/10/2024), Sukarno menjuarai kelas nasional kursi roda 2 B3 tunggal putra usai mengalahkan wakil DIY, Yulianto, dengan skor 21-13, 21-14. Kemenangan itu bisa dibilang sebuah kejutan mengingat Yulianto merupakan unggulan pertama, sedangkan Sukarno unggulan kedua.

"Senang bisa menyumbang emas lagi. Sebelumnya saya juga dapat emas di kelas nasional beregu putra," tutur bungsu dari dua bersaudara itu.

Sukarno mengatakan capaian dua emas sudah sesuai targetnya. Dia puas bisa membantu Jabar yang tengah membawa misi mempertahankan gelar juara umum di para bulutangkis Peparnas 2024.

Saat ditanya apakah akan terus lanjut di para bulu tangkis atau kembali di voli duduk, Sukarno tertawa. "Tergantung atasan (pelatih) saja, tetapi saya lihat peluangnya memang bagus di sini (para bulu tangkis)," ujarnya.

Di tengah prestasi di bidang olahraga, Sukarno masih menyimpan semangat untuk menyelesaikan pendidikannya. Sejauh ini putra pasangan Karsino dan Sutinah itu telah merampungkan Kejar Paket B (setara SMP).

"Pengennya ya sampai tuntas (lulus SMA/Paket C), sekarang baru lulus SMP,” tutupnya.

Solo, VIVA – Senyum lebar para atlet ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 bukan sekadar ekspresi setelah meraih prestasi. Ada cerita kelam masa lalu yang sudah dikubur dalam-dalam untuk bisa bangkit dan mendapatkan rasa percaya dirinya lagi.

Sukarno menjadi salah satu atlet yang memiliki cerita tak mengenakkan sebelumnya dan kini berhasil meraih dua medali emas cabang olahraga (Cabor) para bulutangkis. Sebuah kecelakaan yang dialami saat masih berusia 10 tahun membuat salah satu kakinya terpaksa harus diamputasi.

Kejadian itu bahkan memaksanya untuk keluar dari sekolah dasar. "Saya keluar (sekolah), karena minder. Kalau enggak salah saat masih kelas 4 SD," tutur Sukarno yang kini berusia 25 tahun dilansir PB Peparnas.

Beruntung Sukarno memiliki kawan-kawan yang membantu menguatkan mentalnya. Pada tahun 2014, Sukarno yang saat itu berusia 16 tahun diperkenalkan pada dunia olahraga oleh para sahabat baiknya.

Minat dan bakatnya di bidang olahraga pun beragam. Sebelum menjamah para bulutangkis, Sukarno lebih dulu aktif di voli duduk dan atletik.

Potensi besarnya membawa Sukarno menjalani debut di Peparnas XV pada 2016, hanya dua tahun usai dirinya fokus menggeluti olahraga. Tak tanggung-tanggung, Sukarno yang mewakili kontingen Jawa Barat langsung menyumbangkan medali perunggu di cabang voli duduk serta atletik di Peparnas XV.

"Saya sebenarnya atlet voli duduk. Kemarin juga sempat ikut pelatnas voli,” ujarnya sambil tersenyum.

Unjuk Gigi

Sukarno mulai berpikir “banting setir” setahun lalu setelah melihat prospek di cabang para bulu tangkis lebih besar. Sukarno pun mulai intens berlatih para bulu tangkis sejak setahun lalu.

Benar saja, Sukarno sukses menyumbangkan dua medali emas bagi Jabar pada ajang para bulu tangkis PEPARNAS XVII Solo 2024 yang dipertandingkan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Pada hari Kamis (10/10/2024), Sukarno menjuarai kelas nasional kursi roda 2 B3 tunggal putra usai mengalahkan wakil DIY, Yulianto, dengan skor 21-13, 21-14. Kemenangan itu bisa dibilang sebuah kejutan mengingat Yulianto merupakan unggulan pertama, sedangkan Sukarno unggulan kedua.

"Senang bisa menyumbang emas lagi. Sebelumnya saya juga dapat emas di kelas nasional beregu putra," tutur bungsu dari dua bersaudara itu.

Sukarno mengatakan capaian dua emas sudah sesuai targetnya. Dia puas bisa membantu Jabar yang tengah membawa misi mempertahankan gelar juara umum di para bulutangkis Peparnas 2024.

Saat ditanya apakah akan terus lanjut di para bulu tangkis atau kembali di voli duduk, Sukarno tertawa. "Tergantung atasan (pelatih) saja, tetapi saya lihat peluangnya memang bagus di sini (para bulu tangkis)," ujarnya.

Di tengah prestasi di bidang olahraga, Sukarno masih menyimpan semangat untuk menyelesaikan pendidikannya. Sejauh ini putra pasangan Karsino dan Sutinah itu telah merampungkan Kejar Paket B (setara SMP).

"Pengennya ya sampai tuntas (lulus SMA/Paket C), sekarang baru lulus SMP,” tutupnya.

Solo, VIVA – Senyum lebar para atlet ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 bukan sekadar ekspresi setelah meraih prestasi. Ada cerita kelam masa lalu yang sudah dikubur dalam-dalam untuk bisa bangkit dan mendapatkan rasa percaya dirinya lagi.

Sukarno menjadi salah satu atlet yang memiliki cerita tak mengenakkan sebelumnya dan kini berhasil meraih dua medali emas cabang olahraga (Cabor) para bulutangkis. Sebuah kecelakaan yang dialami saat masih berusia 10 tahun membuat salah satu kakinya terpaksa harus diamputasi.

Kejadian itu bahkan memaksanya untuk keluar dari sekolah dasar. "Saya keluar (sekolah), karena minder. Kalau enggak salah saat masih kelas 4 SD," tutur Sukarno yang kini berusia 25 tahun dilansir PB Peparnas.

Beruntung Sukarno memiliki kawan-kawan yang membantu menguatkan mentalnya. Pada tahun 2014, Sukarno yang saat itu berusia 16 tahun diperkenalkan pada dunia olahraga oleh para sahabat baiknya.

Minat dan bakatnya di bidang olahraga pun beragam. Sebelum menjamah para bulutangkis, Sukarno lebih dulu aktif di voli duduk dan atletik.

Potensi besarnya membawa Sukarno menjalani debut di Peparnas XV pada 2016, hanya dua tahun usai dirinya fokus menggeluti olahraga. Tak tanggung-tanggung, Sukarno yang mewakili kontingen Jawa Barat langsung menyumbangkan medali perunggu di cabang voli duduk serta atletik di Peparnas XV.

"Saya sebenarnya atlet voli duduk. Kemarin juga sempat ikut pelatnas voli,” ujarnya sambil tersenyum.

Unjuk Gigi

Sukarno mulai berpikir “banting setir” setahun lalu setelah melihat prospek di cabang para bulu tangkis lebih besar. Sukarno pun mulai intens berlatih para bulu tangkis sejak setahun lalu.

Benar saja, Sukarno sukses menyumbangkan dua medali emas bagi Jabar pada ajang para bulu tangkis PEPARNAS XVII Solo 2024 yang dipertandingkan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Pada hari Kamis (10/10/2024), Sukarno menjuarai kelas nasional kursi roda 2 B3 tunggal putra usai mengalahkan wakil DIY, Yulianto, dengan skor 21-13, 21-14. Kemenangan itu bisa dibilang sebuah kejutan mengingat Yulianto merupakan unggulan pertama, sedangkan Sukarno unggulan kedua.

"Senang bisa menyumbang emas lagi. Sebelumnya saya juga dapat emas di kelas nasional beregu putra," tutur bungsu dari dua bersaudara itu.

Sukarno mengatakan capaian dua emas sudah sesuai targetnya. Dia puas bisa membantu Jabar yang tengah membawa misi mempertahankan gelar juara umum di para bulutangkis Peparnas 2024.

Saat ditanya apakah akan terus lanjut di para bulu tangkis atau kembali di voli duduk, Sukarno tertawa. "Tergantung atasan (pelatih) saja, tetapi saya lihat peluangnya memang bagus di sini (para bulu tangkis)," ujarnya.

Di tengah prestasi di bidang olahraga, Sukarno masih menyimpan semangat untuk menyelesaikan pendidikannya. Sejauh ini putra pasangan Karsino dan Sutinah itu telah merampungkan Kejar Paket B (setara SMP).

"Pengennya ya sampai tuntas (lulus SMA/Paket C), sekarang baru lulus SMP,” tutupnya.

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita