Tim Ad Hoc PBSI: Persiapan Bulutangkis untuk Olimpiade LA 2028 Harus Dimulai Sekarang - Ragam Bola com
Tim Ad Hoc PBSI: Persiapan Bulutangkis untuk Olimpiade LA 2028 Harus Dimulai Sekarang - Ragam Bola
Bola.com, Jakarta - Perwakilan Hubungan Masyarakat Tim Ad Hoc PBSI, Yuni Kartika, menyatakan persiapan atlet bulutangkis untuk menghadapi Olimpiade Los Angeles 2028 harus dimulai dari sekarang.
Seperti diketahui, pada Olimpiade 2024, PBSI banyak mendapat kritikan karena gagal menyumbangkan medali emas. Tim bulutangkis hanya menyumbang medali perunggu melalui Gregoria Mariska Tunjung di nomor tunggal putri.
Ini kali kedua bulutangkis gagal mempersembahkan medali emas di Olimpiade. Sebelumnya, momen serupa terjadi pada Olimpiade London 2012.
“Pastinya harus diteruskan karena ini adalah pattern yang positif, walaupun secara waktu mepet (dengan Olimpiade Paris 2024). Tapi setelah Munas dan adanya kepengurusan baru, rekomendasi ini akan kami sampaikan,” kata Yuni saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (9/8/2024).
“Ini pattern yang baik untuk diteruskan, dan idealnya sudah mulai dilakukan dari sekarang, karena di tahun 2028, mungkin saja bukan pemain-pemain yang ini,” ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Siapkan Talenta Baru
Mantan pemain tunggal putri itu mengatakan bahwa pekerjaan rumah lainnya yang harus dipersiapkan oleh federasi dan tim adalah menyiapkan talenta-talenta baru yang bisa didorong untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ada faktor umur (bagi pemain senior) di tahun 2028, dan ini menjadi PR besar buat kami mencari untuk 2028 secara realistis, baik dari umur dan pencapaiannya,” kata Yuni.
Evaluasi Ganda Putra dan Tunggal Putra
Saat disinggung mengenai evaluasi keseluruhan dari cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade Paris 2024, Yuni mengatakan sorotan utama ada di sektor tunggal dan ganda putra yang sedari awal diharapkan untuk menyumbangkan medali bagi Indonesia.
Adapun tunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting terhenti di fase grup, sementara ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tersingkir di perempat final.
Satu-satunya medali yang dibawa pulang dari cabang olahraga tepok bulu adalah dari tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dengan medali perunggu.
“Kalau dari hasil, tidak ada evaluasi untuk Gregoria karena ini memang hasil baik dan melewati target yang ditentukan. Ke depannya pun semakin yakin bahwa akan banyak pemain senior dunia yang pensiun setelah Olimpiade, sehingga harapan Gregoria untuk masuk ke Top 5 dan Top 3 terbuka, dan semoga dia lebih fit dan jangan sampai cedera,” jelas Yuni.
“Kami akan evaluasi per sektor, terutama fokus ke tunggal dan ganda putra yang memang diharapkan bisa meraih medali,” ujarnya menambahkan.
Komentar