Hasil Angkat Besi: Tahan Sakit hingga Dibopong, Eko Yuli Tak Berhasil Raih Medali Halaman all - Kompas
Hasil Angkat Besi: Tahan Sakit hingga Dibopong, Eko Yuli Tak Berhasil Raih Medali Halaman all - Kompas
KOMPAS.com - Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, tak berhasil meraih medali Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Rabu (7/8/2024) malam WIB.
Eko membukukan angkatan Snatch 135 kilogram, tetapi tak berhasil mengangkat beban dalam tiga percobaan Clean & Jerk.
Bahkan, Eko tampak kesakitan dan mengalami cedera usai melakukan angkatan 165 kilogram pada kesempatan ketiga Clean & Jerk dan dibopong keluar arena oleh staf pelatih.
Hasil ini membuat Eko tak berhasil melanjutkan tradisi medali Olimpiade.
Kerahkan Berbagai Alutsista, AS dan Sekutunya Unjuk Kekuatan di Laut China Selatan
Sebelumnya, Eko selalu membawa pulang medali dari Olimpiade Beijing (perunggu), London (perunggu), Rio (perak), dan Tokyo (perak).
Baca juga: Tim Angkat Besi Indonesia Jaga Kebugaran Fisik dan Mental Jelang Olimpiade
Sebanyak 12 atlet yang bersaing di kelas 61 kilogram mendapat kesempatan tiga kali masing-masing untuk angkatan Snatch dan Clean & Jerk.
Para peserta beraksi diurutkan dari berat angkatan teringan pada kesempatan pertama angkatan Snatch.
Atlet asal Kiribati, Kaimauri Erati, maju dengan percobaan pertama angkatan Snatch seberat 95 kilogram.
Adapun atlet dengan angkatan Snatch terberat pada percobaan pertama adalah Eko Yuli Irawan dan Li Fabin (China) yang mengangkat 135 kilogram.
Baca juga: Angkat Besi dan Panjat Tebing Diharapkan Raih Emas Olimpiade Paris
Empat lifter yaitu John Febuar Ceniza (Filipina), Van Vinh Trinh (Vietnam), Sergio Massidda (Italia), dan Ivan Petkov Dimov (Bulgaria) dinyatakan did not finish.
Mereka tereliminasi dan tak bisa melanjutkan persaingan ke angkatan Clean & Jerk karena gagal dalam tiga kesempatan Snatch.
Adapun Eko Yuli Irawan, yang punya 4 medali Olimpiade, tak berhasil mengangkat 135 kg pada percobaan pertama dan sukses melakukannya pada kesempatan kedua.
Eko kembali gagal pada kesempatan ketiga dengan angkatan 139 kilogram. Eko sejatinya mampu mengangkat barbel.
Baca juga: Bernard Benyamin van Aert Siap Tampil Maksimal di Olimpiade Paris 2024
Namun, juri menganggapnya sebagai no lift karena Eko melakukan press out.
Dilansir dari situs Olimpiade, itu adalah kesalahan saat atlet menekuk lengannya ketika mengangkat beban di atas kepala.
Dengan demikian, angkatan terbaik Eko di Snatch adalah 135 kilogram yang ia lakukan pada percobaan kedua.
Ia berada di bawah Li Fabin (China) yang mencatatkan angkatan tertinggi 143 kg sekaligus menjadi rekor Olimpiade.
Di bawah Li Fabin dan Eko ada atlet Thailand yaitu Theerapong Silachai yang mencatatkan angkatan Snatch seberat 132 kilogram.
Baca juga: Belum Berhasil Raih Medali, Rajiah Sallsabillah: Allah Belum Kasih
Pada percobaan pertama Clean & Jerk, Eko tak berhasil mengangkat beban 162 kilogram.
Ia bisa membawa beban ke dadanya, tetapi kaki kirinya sempat terpeleset ketika mencoba mengangkat beban ke atas kepala.
Eko juga tak berhasil melakukan percobaan kedua. Bahkan, ia tampak mendapat perawatan di ruang tunggu sebelum kembali ke panggung untuk melakukan kesempatan ketiga dengan beban 165 kilogram.
Baca juga: Tetap Tenang meski Ada Lebah di Tangan, Atlet Panah Korsel Raih Emas Olimpiade
Lifter berusia 35 tahun itu juga tak berhasil menyelesaikan percobaan ketiga. Ia tampak kesakitan saat terduduk di lapangan dan harus dibopong keluar oleh staf pelatihnya.
Kegagalan dalam tiga percobaan Clean & Jerk membuat Eko Yuli tak berhasil mempersembahkan medali Olimpiade Paris 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Komentar