PBSI Sayangkan Indonesia Open Batal Digelar di Indonesia Arena
-
Indonesia Open 2024 sudah dipastikan batal digelar di Indonesia Arena GBK. PP PBSI menyebut keputusan itu bukan karena keinginan mereka.
Indonesia Open sempat diumumkan tak lagi diselenggarakan di Istora GBK pada tahun lalu. PBSI menyebut penyelenggaraan turnamen Super 1000 itu akan pindah ke Indonesia Arena.
Hal ini harus dilakukan demi memenuhi minat badminton lovers yang tinggi dalam menyaksikan perhelatan bulutangkis secara langsung. Tapi dalam proses uji kelayakan, ternyata Indonesia Arena tak mampu memenuhi standar BWF.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terutama dalam struktur pencahayaan yang dibutuhkan dalam menghelat turnamen bulutangkis sekelas Indonesia Open. Struktur bangunan stadion berkapasitas lebih dari 16 ribu itu tak mampu menampung rigging dan lampu seberat 6 sampai 8 ton tersebut.
Hal ini pula yang membuat PBSI mengurungkan niat untuk menggelar Indonesia Open di Indonesia Arena. Mereka mengaku menyayangkan kondisi tak mendukung itu.
"Bahwa amat disayangkan gelaran Indonesia Open 2024 kali ini tidak bisa dilaksanakan di Indonesia Arena," kata Ketua Paniti Pelaksana Indonesia Open Armand Darmadji, dalam jumpa persnya di Hotel Mulia, pada Selasa (2/4/2024).
"Tentu Indonesia Arena merupakan stadion kebanggaan spektakuler, hall baru yang berdiri untuk kegiatan olahraga, dan kami juga menjadi salah satu olahraga yang diharapkan bisa mentas di Indonesia Arena. Tentu sangat disayangkan tidak bisa kita dilaksanakan, bukan karena tidak kita inginkan," ujarnya.
Tak hanya menyayangkan karena batal menggunakan Indonesia Arena, Armand juga menyesalkan karena Indonesia menjadi satu-satunya negara yang belum memiliki stadion atau venue di atas 10 ribu untuk gelaran bulutangkis Super 1000.
"Kita ini pertama Indonesia menjadi satu-satunya negara dengan super 1000 yang belum mempunyai stadion dengan berkapasitas di atas 10.000. Sementara di tempat lain semua tempat gelaran super 1000 itu sudah di atas 14 ribu penonton. Kami belum ada, dan kita dapat iming-iming bisa melakukan di sana (Indonesia Arena)," Armand mengungkapkan.
Sudah Berusaha
PBSI sendiri bukan tanpa usaha demi dapat menyelenggarakan Indonesia Open di stadion yang juga dikenal Indoor Multifunction Stadium (IMS) tersebut. Armand menyebut telah melakukan uji survei sebanyak tiga kali bersama BWF.
"Kami juga sempat bawa pemain untuk uji latihan di sana, tim ahli untuk struktur, ternyata setelah melakukan beberapa kali meeting, kita mendapat surat dari PPK GBK bahwa kami tidak bisa mengadakan event di sana karena strukturnya tidak bisa dipasang di sana. Kami juga tidak bisa memaksakan karena berisiko dengan gedungnya sendiri," kata Armand.
"Ada alternatif kedua, kalau dipaksa dengan menggunakan rigging dari bawah, tapi itu bentuknya sangat tidak bagus. Jadi sangat jelek untuk dilihat penonton, seperti melihat ada gawangan di bawah, itu malah menurunkan kelas Indonesia nanti."
"Tentu hal itu yang menjadi sumber pertama kita akhirnya mengurungkan niat dan meminta pihak PPK GBK untuk melakukan perbaikan sesuai harapan kita, minimal sesuai standar BWF," lanjutnya.
"Dari Pihak GBK sudah menjanjikan kepada kami bahwa mereka akan memperbaiki dan semoga tahun depan kita bisa mengadakan kegiatan Indonesia Open di Indonesia Arena tersebut," kata Armand menegaskan.
Simak Video "Tekad Zaki Ubaidillah Pertahankan Performa di BNI Kejurnas PBSI 2023"
(mcy/nds)
Komentar