Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel - Kompas

 

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

KOMPAS.com - Timnas U23 Indonesia menjadi perbincangan warganet di sejumlah platform media sosial, setelah skuad Garuda berhasil lolos ke semifinal Piala Asia U23 2024 di Qatar. 

Hal tersebut diketahui dari riset PT Binokular Media Utama (Binokular). Manajer Social Media Data Analytics (Socindex) Binokular, Danu Setio Wihananto, membeberkan tanggapan positif warganet di media sosial dominan berisi apresiasi untuk timnas yang sukses menumbangkan Korea Selatan. 

Selain itu, warganet juga menyorot pernyataan yang disampaikan pengamat sepak bola Tommy Welly (Bung Towel) yang sering mengkritik pelatih timnas Shin Tae-yong (STY).

Baca juga: Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

"Euforia atas kemenangan Indonesia atas Korea Selatan langsung terasa di media sosial sesaat setelah babak adu penalti selesai. Jam 3-4 pagi yang biasanya merupakan waktu yang lengang di lini masa, pada pagi hari tadi justru menjadi waktu yang ramai," kata Danu seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/4/2024). 

Lebih lanjut dia membeberkan, perbincangan netizen mulai meningkat pada Jumat (26/4/2024), pukul 00.30 WIB saat kick off pertandingan.

Puncak perbincangan terpantau saat pertandingan memasuki babak adu penalti hingga timnas akhirnya sukses memenangi laga.

Pencapaian itu, kata Danu, juga mendapat respons dari beragam tokoh politik, pemberi pengaruh (influencer), dan pengamat sepak bola, seperti Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, Mahfud MD, Sandiaga Uno, Erick Thohir, serta Justinus Lhaksana, Ernest Prakasa, Zaskia Adya Mecca, dan Judika.

Terkait pelatih timnas Shin Tae-yong, Konsultan Binokular Data Analytics, Rico Pahlawan, menilai STY juga cukup disorot dominan di media sosial maupun media massa karena berasal dari negara lawan yang secara tak langsung memantik euforia, serta konflik batin yang tidak terhindarkan.

"Hal tersebut dipersepsikan sebagai bentuk profesionalitas serta konsistensi STY untuk menjaga asa timnas U23 merebut tempat di Olimpiade Paris 2024, walaupun yang dikorbankan adalah negara tempat kelahirannya," ujar Rico.

Ia menambahkan, data analisis itu telah membuktikan bahwa fanatisme bola di Indonesia sudah mendunia, terlebih setelah tragedi Kanjuruhan. 

Alhasil, hal tersebut memberikan gambaran besar tentang sepak bola yang telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Rico berharap, tren positif perbincangan warganet di media sosial menjadi momentum untuk membalikkan stereotipe fanatisme buta ke arah yang lebih baik, guna mengapresiasi dan mendukung capaian timnas U23.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Berbagi Informasi

Goal Indonesia

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsiin

Opsi Informasi

Opsitek