SOLO, iNews.id - Milomir Seslija resmi melatih Persis Solo. Juru taktik Bosnia-Herzegovina itu diikat kontrak hingga akhir musim kompetisi.
Pelatih yang akrab disapa Milo itu bukanlah nama baru di kancah sepak bola Indonesia. Dia pernah melatih Borneo FC, Arema FC, Madura United dan Persiba Balikpapan sebelum membawa Maziya S&RC juara di Liga Maladewa musim ini
Milo mengaku merindukan kompetisi Indonesia setelah satu tahun bergelut di Maladewa. Menurutnya, kompetisi di Indonesia memiliki perbedaan dari sisi suporter dan tantangannya.
“Saya merasa sangat termotivasi dan setelah satu tahun lamanya, saya sangat merindukan Indonesia. Satu hal yang saya pikirkan tentang Indonesia adalah suporternya. Mereka membuat perbedaan yang sangat besar. Lalu hal lainnya ialah Liga di Indonesia sangatlah menantang," ujarnya dikutip dari laman resmi klub, Selasa (9/1/2024).
Milo akan melakoni laga pertamanya sebagai pelatih kepala Persis saat tim kebanggaan warga Solo itu bertanding dengan Madura United akhir bulan ini.
“Kami hanya menyisakan 21 hari sebelum melawan Madura United, lalu selanjutnya akan bertandang kontra Persib Bandung. Mungkin ini waktu yang cukup singkat, tetapi bagi saya ini sudah cukup bagi pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka,” ungkapnya.
Milo mengungkapkan pekerjaan pertamanya yakni membangun hubungan yang baik antara seluruh pemain. Dia ingin seluruh pemain dapat menikmati pertandingan yang dijalani.
“Kami harus bersatu sebagai sebuah tim. Saya ingin mereka menikmati permainan, karena sepak bola adalah tentang menikmatinya dan kebahagiaan yang kita dapatkan," tuturnya.
Milo juga akan menerapkan Filosofi permainan sepak bola modern dan ingin membuat Persis menjadi tim yang lebih baik.
“Kami harus membuat tim ini menjadi lebih baik lagi dan mengembangkan permainannya. Mungkin saya di sini hanya untuk waktu 4 bulan, tetapi suporter akan selalu ada untuk memberikan dukungan. Kami harus membuat mereka bangga," tegasnya.
Milo merasa tidak mendapatkan tekanan meskipun Laskar Sambernyawa sedang berada pada masa transisi. Dia telah menganalisis pertandingan Persis dan rekaman saat sesi latihan.
“Tidak ada tekanan menurut saya. Saya sudah menganalisis permainan tim dan juga pada sesi latihan. Jika kita ingin berproses, maka kita harus mengganti pemikiran kita agar dapat berproses. Kita harus membuat kesatuan antara suporter dan para pemain, harus kuat secara bertahap, pertandingan ke pertandingan. Saya percaya kepada seluruh pemain, seluruh suporter dan seluruh staf," tutupnya.
Editor : Reynaldi Hermawan
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar