Konstruksi Strategi STY di Timnas Indonesia dan Isu Pemain Titipan - Bolasport - Arena📰

Informasi Arena Olahraga Pilihan

powered by Surfing Waves

Post Top Ad

demo-image

Konstruksi Strategi STY di Timnas Indonesia dan Isu Pemain Titipan - Bolasport

Share This
Responsive Ads Here

 

Konstruksi Strategi STY di Timnas Indonesia dan Isu Pemain Titipan

ANALISIS

Abdul Susila | CNN Indonesia

Kamis, 21 Des 2023 08:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Wajah Timnas Indonesia agak bopeng menjelang tampil di Piala Asia 2023 (2024) setelah kedodoran dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia dilumat Irak dengan skor 1-5, kemudian bermain imbang 1-1 melawan Filipina. Ini mengecewakan sebab ekspektasi publik Timnas telah naik kelas.

Tanda kenaikan kelas Timnas itu tergambar saat melawan Argentina. Meski kalah 0-2, tim racikan Shin Tae Yong ini memperlihatkan gaya main yang spartan dan penuh kejutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Timnas juga bisa menumpas tim-tim yang peringkat FIFA-nya lebih baik, seperti Kuwait, Curacao, Burundi, dan Turkmenistan. Ditambah lagi ada tenaga pemain naturalisasi.

Karena itu Shin menatap serius persiapan menuju Piala Asia 2023. Itu pula yang menjadi alasan mengapa Timnas Indonesia melakukan pemusatan latihan di Turki.

Pemusatan latihan ini dimulai dari 21 Desember di kota Antalya. Para pemain Timnas sudah bertolak ke Turki pada Rabu (20/12) pagi. Apa yang akan dilakukan Shin di Turki?

Yang pasti pelatih asal Korea Selatan ini akan mengkonstruksi strategi permainan Indonesia di Piala Asia. Ini penguatan kelebihan tim dan antisipasi kekuatan Jepang, Irak, dan Vietnam.

Jika mengacu pemusatan-pemusatan latihan sebelumnya, Shin akan menggembleng fisik pemain pada sepekan awal pemusatan latihan. Bahkan latihan bisa tiga kali sehari.

Marcelino Ferdinan absen TC di Turki. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)

Setelah itu, filosofi dan strategi permainan jadi penekanan. Kemungkinan besar formasi tiga bek akan dimatangkan. Ini karena formasi ini tak solid saat lawan Iran dan Filipina.

Antisipasi absennya gelandang pengatur serangan, dalam hal ini Marselino Ferdinan dan Ivar Jenner, juga krusial. Tanpa dua pemain ini terlihat ada kekuatan yang hilang.

Posisi gelandang bertahan juga krusial. Shin seperti belum menemukan satu pemain yang solid dan stabil juga punya daya rusak permainan lawan saat menghadapi tim lebih kuat.

Baca di halaman berikutnya>>>

LAINNYA DARI DETIKNETWORK


Page 2

ANALISIS

Abdul Susila | CNN Indonesia

Kamis, 21 Des 2023 08:10 WIB

Sekilas, masuknya nama Dendy Sulistyawan dan Dimas Drajad di Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2023, diwarnai intrik. Ini karena performa keduanya kurang garang di liga.

Musim ini Dendy baru menyumbang satu gol untuk Bhayangkara FC di Liga 1 2023/2024, sedangkan Dimas belum mencatatkan namanya di papan skor untuk Persikabo 1973.

Hal ini memunculkan isu ada pemain titipan di Timnas Indonesia. Dalam hal ini Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Sumardji dituduh sebagai aktor di balik masuknya nama Dendy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tuduhan itu dilayangkan publik ke Sumardji lewat media sosial. Dalam situasi seperti ini, pembelaan apapun dari Sumardji, tak akan membuat para penuduh isu itu puas.

Namun, jika ditelaah lebih dalam, Dendy dan Dimas, merupakan pemain yang bisa memenuhi gaya main Shin. Karakter main Dendy dan Dimas cukup membuat Shin terpuaskan.

Buktinya Dimas telah melesakkan enam gol selama dipercaya Shin, sedangkan Dendy lima gol. Ini tidak seperti striker lainnya yang tajam di liga, tetapi masuk angin saat di Timnas.

Beberapa nama yang bisa disebutkan adalah Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly, Riko Simanjuntak, dan Dedik Setiawan. Mereka ini seperti kurang beruntung dalam strategi permainan Shin.

Itu pula mengapa pemain seperti Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri langganan pemanggilan Shin. Selain punya kualitas dengan sempat main di Eropa, naluri golnya terukur.

soccer-8_169Witan Sulaeman Indonesia vs Burundi . (CNN Indonesia/ Adi Maulana Ibrahim)

Shin seperti telah menyadari, pemain-pemain bertubuh mungil Indonesia lebih konstruktif di sisi penyerangan dibanding pemain jangkung. Kecepatan pemain bisa dieksploitasi.

Karena itu, jika melihat dengan saksama, isu pemain titipan diembuskan tanpa bertanggungjawab. Hal semacam ini bisa mengganggu psikologis pemain yang telan dipercaya Shin.

Di sinilah kunci keberadaan Shin. Pelatih 53 tahun ini harus bisa mengatrol mentalitas pemain. Tanpa mentalitas sekuat karang, Timnas Indonesia akan jadi bulan-bulanan di Piala Asia 2023.

(jun)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Opsi Arenanews

Siarenanews

Post Bottom Ad

Pages