Bulu Tangkis Asian Games 2022 - Di Mata Lee Chong Wei, Beregu Putra Indonesia Masih Istimewa walau Gagal Total - Bolasport
Bulu Tangkis Asian Games 2022 - Di Mata Lee Chong Wei, Beregu Putra Indonesia Masih Istimewa walau Gagal Total
BOLASPORT.COM - Legenda tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, turut memberikan komentar soal kegagalan negaranya pada bulu tangkis beregu Asian Games 2022.
Langkah tim putra Malaysia langsung terhenti pada babak 16 besar Asian Games 2022 setelah dikalahkan Korea Selatan dengan skor 1-3.
Dalam pertandingan yang berlangsung pada Kamis (28/9/2023) lalu itu, satu-satunya poin yang didapat Malaysia datang dari ganda putra andalan, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Sementara dari sektor tunggal putra di mana mereka sebenarnya lebih dijagokan daripada Korea yang pemain pertamanya bahkan ada di peringkat 47, Malaysia malah tersandung.
Juara All England satu kali Lee Zii Jia dan pemain yang pernah mengalahkan Viktor Axelsen, Ng Tze Yong, malah sama-sama kandas.
Padahal Malaysia bisa dibilang datang dengan skuad yang kompetitif karena menggabungkan pemain pelatnas dan profesional ke Asian Games 2022.
Seperti dilansir dari The Star, Lee Chong Wei mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil yang diraih tim beregu putra Malaysia.
Ini menjadi kedua kalinya secara beruntun tim putra Negeri Jiran gagal meraih medali di pesta olahraga multi-event se-Asia.
Dia mengatakan bahwa ini adalah waktu yang pas bagi Malaysia untuk mencari solusi mengapa kurang tajam dalam penampilan beregu dibandingkan dengan negara lain.
Baca Juga: Hasil Drawing Bulu Tangkis Asian Games 2022 - Jonatan Langsung Deja Vu Final Jakarta-Palembang 2018
Lee bahkan menyoroti penampilan beregu putra Indonesia disebutnya lebih baik walau di ajang yang sama juga menuai kegagalan.
Indonesia sebenenarnya juga menjadi korban keganasan Korea Selatan dengan skor yang sama yaitu 1-3 pada perempat final.
Meski demikian, Indonesia punya catatan apik di kompetisi beregu. Di Asian Games pun baru tiga kali tim beregu putra gagal membawa medali yaitu pada 1966, 2014, dan 2022.
Lee menyebut Indonesia masih memiliki sesuatu yang istimewa untuk event beregu yaitu tim dengan "ikatan" yang kuat.
"Saya melihat bahwa Cina, Korea Selatan, dan Indonesia mengeluarkan sesuatu yang istimewa selama pertandingan beregu," kata Lee Chong Wei.
"Ada ikatan yang kuat dan semangat juang mereka luar biasa. Inilah yang tidak ada pada tim Malaysia milik kita."
Lee Chong Wei melanjutkan kalimatnya dengan mengingatkan agar tidak ada pemain yang dikambinghitamkan karena kekalahan kemarin.
"Saya pikir, tidak tepat untuk mengatakan bahwa para pemain tunggal gagal atau ganda gagal," tukas pemilik rekor peringkat satu dunia terlama di tunggal putra.
"Dalam ajang beregu, jika kami menang, kami menang bersama. Jika kami kalah, semua orang menanggung akibatnya," tambahnya.
Lee juga tidak setuju dengan anggapan bahwa kegagalan Malaysia di nomor beregu disebabkan karena menggabungkan pemain pelatnas dengan independen.
"Dalam sepak bola atau hoki, para pemain datang dari klub yang berbeda untuk tugas nasional. Dari mana mereka berasal bukanlah masalah," ujar Lee.
"Yang terpenting adalah seberapa banyak yang mereka berikan kepada tim ketika mereka berkumpul. Tim harus diutamakan, itulah yang terpenting."
Lee merasa ikatan dan kesatuan di dalam tim bulu tangkis Malaysia sudah menghilang sejak final Thomas Cup 2014.
Saat itu, Lee Chong Wei memimpin Malaysia ke babak final sebelum dikalahkan Jepang dengan skor tipis 2-3.
"Kami nyaris saja memenangkan gelar juara tim," lanjut Lee.
"Saya adalah kapten tim dan saya tahu semangat tim sangat luar biasa. Kami semua memiliki satu tujuan yang sama, menang untuk negara," katanya.
"Namun dalam beberapa tahun terakhir, ini menurun. Saya tidak yakin apa penyebabnya, namun ini adalah sesuatu yang perlu diatasi."
"Tidak mudah bagi para pemain untuk fokus pada pertandingan individu hampir sepanjang tahun dan kemudian beralih ke pertandingan beregu dalam satu kompetisi."
"Selain memiliki pemimpin tim yang tepat untuk menjaga kekompakan, penting juga untuk melakukan aktivitas team building sebelum ajang besar."
"Rexy Mainaky yang bertanggung jawab sekarang, dan saya tahu dia adalah pemain tim yang baik."
"Semoga kami bisa menunjukkan semangat juang yang sama seperti China, Korea Selatan, Indonesia di ajang berikutnya," ujar Lee.
Komentar