Kisah Yessica Stephanie Si Volunteer Terbaik di FIBA World Cup 2023
JAKARTA, iNews.id - Kisah Yessica Stephanie menarik diulas. Dia volunteer terbaik di FIBA World Cup 2023.
Salah satu aspek penting dalam kesuksesan FIBA World Cup 2023 adalah kehadiran para volunteer. Mereka bertugas untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para penonton, media yang meliput, serta membantu dalam pelaksanaan agar Piala Dunia Basket ini berjalan lancar dan baik.
Nama Yessica Stephanie (21) pun terpilih menjadi "volunteer of the game". Dia terpilih berdasarkan hasil masukan media baik dalam dan luar negeri, perwakilan tim, dan LOC selama pelaksanaan FIBA World Cup 2023 berlangsung di Jakarta pada 25 Agustus hingga 3 September lalu.
Untuk bisa ikut serta menjadi volunteer FIBA World Cup ini terbilang tidak mudah. Mereka harus melalui berbagai seleksi dengan berbagai kriteria tertentu.
Selain bisa berbahasa Inggris dengan baik, volunteer ini juga harus mampu menulis. Pengalaman menyenangkan yang dimiliki di FIBA Asia Cup 2022 lah yang menjadi bekal Yessica untuk kembali mendaftarkan diri lagi di FIBA World Cup 2023 Indonesia ini.
"Sejak awal memang mendaftar di bidang media lagi, tapi sempat diterimanya di bagian marketing. Tapi saat dilihat lagi CV-nya, kebanyakan pengalaman saya menangani media, termasuk di FIBA Asia Cup, hingga dipindahkan lagi ke bagian media," kata Yessica dikutip dari rilis LOC FIBA World Cup 2023, Rabu (6/9/2023).
Editor : Reynaldi Hermawan
Follow Berita iNews di Google News
Menurut mahasiswa Universitas Indonesia (UI) jurusan hukum ini, kemampuan menulis memang menjadi salah satu persyaratan. Karena saat mendaftar, dirinya mengaku harus menuliskan tentang kekurangan dalam diri yang bisa menghambat serta apa kelebihan yang mendukung selama bertugas di Piala Dunia ini. Lalu, dia juga harus menjelaskan tentang dirinya melalui video dengan berbahasa Inggris.
"Saat diminta mendiskripsikan diri sendiri, saya menuliskan bahwa saya adalah pribadi yang senang belajar, komunikatif, serta bisa beradaptasi dengan cepat di lingkungan baru. Saya juga bilang bila saya bisa membuat tim ini bekerja bersama-sama tetapi juga tetap bersenang-senang," jelas Yessica.
Saat diterima menjadi volunteer, Yessica mengaku sangat bahagia karena bisa belajar lebih banyak lagi. Dia pun mendapatkan pelatihan langsung dari FIBA. Di mana para trainer mengajarkan bagaimana bekerja secara profesional tetapi di saat bersamaan juga bis bersenang-senang dalam melakukan pekerjaan ini.
Pada pelatihan dari FIBA, menurutnya dia bersama volunteer lain diajakan bagaimana menangani media, spesifik bukan dari media dalam negeri, dengan kemauan yang berbeda-beda.
"Yang aku ingat perkataan trainer FIBA, adalah bahwa kalian orang Indonesia itu sudah ramah pada dasarnya, sehingga dia pun diminta untuk menggunakan keramahan tersebut dalam perhelatan ini,” ucapnya.
Editor : Reynaldi Hermawan
Follow Berita iNews di Google News
Trainner FIBA ini, katanya, sama orangnya dengan yang di FIBA Asia Cup. Jadi dari awal sang dia mengatakan sangat puas dengan pelayanan LOC dan Volunteer media.
Hingga dia menginginkan apa yang menjadi pada FIBA Asia Cup kemarin juga bisa diberikannya di FIBA World Cup 2023.
"Yang berkesan disini banyak. Karena kan banyak sekali media dari luar dan dalam negeri, jadi bisa kenal banyak orang dengan kultur yang berbeda, kebiasaan berbeda, dan saling belajar. Macam aku belajar tentang negaranya mereka, dan mereka belajar tentang Indonesia dari aku. Itu pengalaman yang aku dapatkan disini dan tidak aku dapatkan di mana-mana," ungkap Yessica.
Dua kali menjadi volunteer, Yessica mengaku ketagihan. Walaupun tidak bersinggungan langsung dengan jurusannya di kampus. Tapi, dia mengaku tidak menutup diri akan mengexplore lebih luas lagi ke olahraga lainnya. Misalnya seperti, Indonesia open atau bahkan Piala Dunia FIFA U-17 nanti.
Editor : Reynaldi Hermawan
Follow Berita iNews di Google News
Komentar