Kejuaraan Dunia 2023 - Punya Aset Puluhan Juta Dolar, BWF Diminta Sediakan Hadiah Uang By BolaSport

 

 Kejuaraan Dunia 2023 - Punya Aset Puluhan Juta Dolar, BWF Diminta Sediakan Hadiah Uang

By BolaSport.com, Delia Mustikasari
bolasport.com
Logo BWF
Logo BWF

BOLASPORT.COM - Kejuaraan Dunia 2023 digelar 21-27 Agustus di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark.

Di tengah penyelenggaraan turnamen grade 1 BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) tersebut ada beberapa pihak yang ingin BWF juga menyediakan hadiah berupa uang.

Ajang bulu tangkis ini telah diselenggarakan sejak 1977.

Namun, BWF selalu mengelak dari pembahasan penawaran hadiah uang untuk turnamen besar.

BWF membenarkan bahwa bermain dan menang di beberapa turnamen hanyalah masalah kebanggaan dan kehormatan bagi masing-masing negara.

Tidak ada hadiah uang juga yang ditawarkan untuk Thomas Cup, Uber Cup, dan Sudirman Cup.

Tetapi, semua uang yang dihasilkan melalui turnamen ini didapat melalui upaya tanpa kenal lelah para pemain dan telah digunakan untuk turnamen lainnya.

Pebulu tangkis ganda putri Malaysia, Vivian Hoo, yang bertandem dengan Lim Chiew Sien berharap badan bulu tangkis dunia itu akan berubah pikiran karena beberapa alasan bagus.

"Pertama, menurut saya BWF punya banyak uang sekarang. Mereka mampu membayarnya (hadiah uang), lagipula itu menguntungkan para pemain," kata Hoo dilansir dari The Star.

"Pemain independen khususnya harus mengeluarkan uangnya sendiri untuk bepergian demi turnamen ini."

"Negara kami tidak membayar, tetapi kami tetap bersaing," ujar Hoo.

Baru-baru ini, tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, menyoroti pendapatan tahunan badan bulu tangkis dunia tersebut.

BWF memiliki total aset lebih dari 52 juta dolar Amerika Serikat/AS (sekitar Rp 796 milliar).

Vivian Hoo juga merasa pengenalan hadiah uang akan menaikkan level turnamen.

"Ini (uang tunai) akan meningkatkan profil event dunia dan juga menjadi insentif yang baik bagi pemain untuk lolos dan berpartisipasi," ucap Hoo.

"Pemain selalu bermain demi kehormatan negara, dan hadiah uang akan menjadi hadiah yang tepat untuk semua kerja keras kami," ujar Hoo.

Mantan pebulu tangkis ganda putra Malaysia, Tan Boon Heong dan Koo Kien Keat, memiliki pandangan berbeda.

"Saya benar-benar bingung mengapa BWF tidak menawarkan hadiah uang. Mereka harus memikirkan kembali hal ini dan harus memberikan hadiah. Pemain benar-benar berusaha keras," tutur Tan.

"Pada Kejuaraan Dunia 2010, saya dan Kien Keat masuk final. Kami bermain sampai saya menderita kram. Pasti menyenangkan menerima sesuatu untuk itu."

Bagi Koo Kien Keat, ini adalah sebuah kebanggaan.

"Terkadang, Anda perlu bermain demi kebanggaan dan bukan hanya demi uang," ujar Koo.

"Tunjukkan hasil dulu dan uang akan datang. Mereka yang banyak meminta atau menuntut bukanlah pemain-pemain top itu."

Pebelu tangkis ganda campuran Malaysia, Tan Kian Meng, mempunyai pandangan lain lagi.

"Beberapa dari kami memang mengusulkan kepada BWF untuk mempertimbangkan pemberian hadiah uang," aku Tan.

"Namun, mereka mengatakan kepada kami bahwa kami bermain untuk negara kami sendiri. Itu benar, tetapi kami sebagai pemain independen tidak didukung,” kata Tan yang akan bermain bersama Lai Pei Jing di Kopenhagen hari ini.

"Saya bisa menerimanya. Bermain pada kejuaraan dunia pertemuan tanpa keuntungan apa pun. Tidak apa-apa," ucap Tan.

"Mungkin BWF bisa menambah hadiah uang untuk turnamen World Tour lainnya."

Sebagai contoh, pebulutangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, secara luar biasa mencapai sembilan final dan merebut tujuh gelar sepanjang tahun ini telah mengantongi uang total senilai Rp 6,4 miliar.

Itu merupakan jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan apa yang didapat petenis atau pegolf saat menjadi juara dalam satu atau dua turnamen.

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita