Jakpro Targetkan Revitalisasi JIS Rampung Oktober
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (JakPro) Iwan Takwin menargetkan revitalisasi Jakarta International Stadium (JIS) selesai pada Oktober 2023.
"Sesuai timeline semua Oktober itu harus selesai," kata Iwan dalam Rapat Evaluasi Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) tahun 2022 di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/7).
Iwan mengatakan revitalisasi JIS meliputi pembaruan rumput stadion, pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO), dan pembangunan akses keluar masuk stadion.
Ia menyebut pengerjaan rumput stadion akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sementara Jakpro berperan sebagai pengelola.
"Soal rumput kami berkoordinasi dengan PUPR yang sekarang skema yang dilakukan adalah mereka yang menyempurnakan. Kalau pengelolaan masih di Jakpro. Kalau pengerjaannya saat ini posisinya masih di PUPR," ucapnya.
Selain itu, lanjut Iwan, Kementerian PUPR juga bertanggungjawab terhadap pembangunan JPO. Ia menuturkan Jakpro bersama Kementerian PUPR sudah meninjau lokasi yang nantinya akan dibangun JPO tersebut.
"Kalau jembatan penyebrangan itu sebagai fasilitas publik itu PUPR yang mengerjakan," ujar dia.
Iwan mengatakan pembangunan akses keluar masuk menuju ke kawasan JIS kini tengah berproses. Bahkan, kata dia, Jakpro bakal berkoordinasi dengan Kereta Api Indonesia (KAI) terkait rencana pembangunan lintasan kereta.
Menurut Iwan, nantinya akses pintu barat, pintu timur, dan pintu selatan akan dibuka.
"Akses-akses ke kawasan itu semua sekarang proses bertahap bahkan pintu yang di belakang itu menghadap timur itu mulai kita samakan levelnya, sehingga nanti kita bersama sama dengan KAI kita koordinasi untuk lintas karena itu butuh izin," kata dia.
Polemik JIS mencuat ke publik usai stadion itu dipertimbangkan sebagai salah satu arena Piala Dunia U-17 pada November. Sebab, Stadion Utama Gelora Bung Karno sudah jauh-jauh hari dijadwalkan jadi tempat gelaran konser band asal Inggris, Coldplay.
Namun setelah inspeksi, ada sejumlah hal yang menjadi dinilai masalah. Belakangan, perusahaan jasa desain asal Inggris Buro Happold membantah kabar terlibat dalam mendesain JIS.
Komentar