Gawat! Menpora Dito Terseret Kasus Korupsi, Bagaimana Nasib Stadion Terbesar yang Dijanjikan ke PSM? - Tribunnews

 

Gawat! Menpora Dito Terseret Kasus Korupsi, Bagaimana Nasib Stadion Terbesar yang Dijanjikan ke PSM?

By Saldy Irawan
makassar.tribunnews.com

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menteri Dito Ariotedjo terseret kasus korupsi proyek pengadaan menara BTS 4G di Kominfo RI.

Menpora Dito disebut menerima uang Rp27 miliar dalam kasus korupsi tersebut.

Hal ini diketahui dalam potongan berita acara pemeriksaan (BAP) seorang tersangka, Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan yang menyebutkan dugaan adanya aliran uang ke beberapa pihak dengan total nominal Rp243 miliar. 

Menurut keterangan Irwan di BAP, terdapat aliran dana kepada Dito Ariotedjo antara November hingga Desember 2022 dengan total mencapai Rp27 miliar. 

Dito pun telah diperiksa sebagai saksi oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait hal tersebut, Senin (3/7).

Menteri Pemuda dan Olahraga
Menteri Pemuda dan Olahraga

Ia mengklarifikasi isu terkait dana Rp27 miliar yang diterimanya dalam kasus korupsi BTS tersebut.

"Ini terkait tuduhan saya menerima Rp27 miliar. Tadi saya sudah menyampaikan apa yang saya ketahui dan apa yang saya alami. Ini untuk materi detailnya lebih baik yang berwenang menjelaskan, tapi ini dalam rangka saya memiliki beban moral," kata Dito belum lama ini.

Beban moral itu, lanjut Dito, karena dirinya telah mendapat kepercayaan dari Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Menpora.

“Saya juga memiliki keluarga, yang di mana saya harus meluruskan ini semua, dan juga mempertanggungjawabkan kepercayaan publik yang sudah diberikan pada saya selama ini," kata Menpora Dito.

Ia berharap Kejagung menindaklanjuti kasus dugaan aliran dana Rp27 miliar yang disebut-sebut melibatkan dirinya, agar namanya kembali bersih.

“Saya harap dengan proses resmi ini nantinya bisa diproses tindak lanjut secara resmi juga di mana ini bisa kembali untuk membersihkan nama saya dan juga kepercayaan yang sudah diberikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan berkomentar terkait hal tersebut.

Kepala Negara beralasan, kasus tersebut menjadi ranah penegak hukum, sehingga sebaiknya ditanyakan langsung ke jajaran Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Tanyakan ke aparat penegak hukum. Jangan ditanyakan kepada saya, wilayahnya ada di sana," kata Jokowi usai peresmian Tol Cisumdawu di Sumedang, Jawa Barat.

Lantas Bagaimana Nasib Stadion yang Dijanjikan ke PSM?

Kondisi Stadion Barombong yang terletak di Jl Poros Barombong (Sanovra JR/Tribun timur)

Belum lama ini Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mendorong Pempov Sulsel untuk segera menyelesaikan pembangunan stadion terbesar terbesar berkapasitas 40.000 orang tersebut.

Menurutnya stadion terbesar yang konstruksinya dimulai tahun 2011 itu sangat disayangkan jika didiamkan begitu saja.

Dito mengharapkan Pemprov Sulsel melanjutkan pembangunan stadion terbesar di Sulsel tersebut, dan memanimalisir agar stadion yang lokasinya tak jauh dari Pantai Losari itu tidak mangkrak alias tak kunjung selesai hingga saat ini.

Apalagi kata Menteri termuda di era Jokowi ini, PSM Makassar berhasil keluar sebagai juara dalam ajang BRI Liga 1 2022/2023, stadion terbesar tersebut tentu semakin dibutuhkan.

Menpora Dito mendukung pembangunan stadion terbesar di Sulsel untuk mengapresiasi perjuangan tim PSM Makassar yang berhasil jadi juara Liga 1.

Mengingat, PSM yang tidak memiliki stadion di kota sendiri yakni Makassar sehingga mendorong pembangun Stadion Barombong.

"Kemenpora akan berupaya mendorong Pemprov Sulsel untuk melanjutkan pembangunan Stadion Barombong," katanya.

Seperti diketahui Stadion Barombong ini digadang-gadang akan jadi markas bagi PSM Makassar.

Namun hal tersebut tidak juga terjadi lantaran pembangunnya yang macet dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak dibangun, sebagian konstruksi bangunan Stadion Barombong telah selesai, seperti tribun dua tingkat hingga atap stadion.

Pembangunan stadion terbesar di Sulsel itu diestimasi telah menghabiskan biaya pembangunan kurang lebih sebesar Rp240 miliar.

Dan setidaknya masih membutuhkan tambahan dana kurang lebih Rp500 miliyar sehingga pembangunannya selesai 100 persen.(*)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Berbagi Informasi

Goal Indonesia

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsiin

Opsi Informasi

Opsitek