Sebuah Penantian 46 Tahun Srikandi Basket Indonesia
Setelah 46 tahun, srikandi basket Indonesia menuntaskan 'puasa'. Di SEA Games 2023, medali emas akhirnya dibawa pulang ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Penanggung jawab Timnas basket putri Indonesia Christopher Tanuwidjaja bangga betul dengan perolehan atletnya di multievent SEA Games 2023 Kamboja. Ia speechless karena emas yang ditunggu-tunggu bertahun-tahun lamanya akhirnya sukses didapatkan.
Berlaga di Morodok Techo National Stadium, Elephant Hall 2, Minggu (14/5/2023), Timnas basket putri tampil trengginas dengan menaklukkan Timnas basket Singapura dengan skor 86-39.
300x250
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberhasilan ini sekaligus mengukuhkan Timnas basket putri Indonesia tak pernah terkalahkan sepanjang keikutsertaan mereka di multievent yang dimulai sejak 5 Mei lalu. Sebelumnya, Srikandi Indonesia telah mengalahkan Kamboja dengan skor 100-54, Vietnam (67-62), Thailand (70-69), Malaysia (85-57), dan Filipina (89-68).
Tak hanya itu, mereka juga mengukir sejarah, setelah Timnas basket putri Indonesia tak pernah merebut medali emas sejak pertama kali keikutsertaan mereka di SEA Games.
SEA Games pertama kali diadakan pada 1959 di Thailand. Tapi khusus basket putri 5on5 pertama kali berlangsung 1977 di Kuala Lumpur. Saat itu, Timnas basket putri belum mampu lolos grup.
Sementara pencapaian terbaik mereka pada SEA Games 2021 Vietnam yaitu meraih medali perak. Mereka hanya kalah dari Filipina dengan skor 77-93.
Kini, Timnas basket putri sukses membuktikan diri bahwa mereka mampu menjadi yang terbaik se-Asia Tenggara di SEA Games Kamboja.
"Saya speechless, 64 tahun kita menunggu emas SEA Games untuk basket putri. Dari sejak SEA Games tahun 1959 di Thailand, sampai sekarang, ya saya cuma bisa amaze dengan perjuangan teman-teman," kata Christopher, dalam keterangannya melalui video, pada Minggu (14/5/2023).
"Saya di sini hanya menyiapkan mereka, membekali mereka saja. Itu tugas saya tapi kerja keras mereka, apa yang mereka lakukan selama latihan, dari kita latihan sejak bulan Agustus sampai saat ini tak berhenti, tak libur, itu semua terbayarkan. 6-0 untuk Indonesia," dia mempertegas.
Kendati sukses dalam SEA Games, faktanya liga profesional untuk putri masih belum bisa berjalan dengan lancar. Soal itu, Christopher menjawabnya dengan lugas.
"Kalau liga profesional itu bukan tugas saya," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih berharap dengan keberhasilan Timnas basket putri di SEA Games, pihaknya juga bisa membentuk liga kompetisi bagi putri yang layak.
"Liga profesional kami sudah mengedarkan surat sejak dua bulan lalu. Dan yang menjawab cuma satu klub, itu pun dari Surabaya. Jadi kalau ada yang bilang Perbasi enggak mengadakan? Kok saya bingung ya. Tidak ada peserta dengan provinsi enggak mau harus dibedakan," kata Danny, dalam kesempatan yang sama.
"Ketika tidak ada klub yang ikut liga, saya dan Pak Christopher memutuskan lebih baik TC jangka panjang. Daripada tunggu-tunggu enggak ada, karena liga harus punya rule yang sempurna. Tidak boleh kita asal buat liga-ligaan saja. Pemain harus dikontrak dengan jelas dan gaji yang pantas untuk mereka," Danny menjelaskan.
(mcy/aff)
Komentar