Pesilat Indonesia Safira Dwi Didiskualifikasi Wasit dan Gagal Rebut Emas, Pelatih Ajukan Protes - bolacom

 

Pesilat Indonesia Safira Dwi Didiskualifikasi Wasit dan Gagal Rebut Emas, Pelatih Ajukan Protes

Oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 10 Mei 2023, 15:07 WIB
Pencak Silat Indonesia SEA Games 2023
Atlet pencak silat putri Indonesia, Safira Dwi Meilani (kiri) menghadapi wakil Vietnam, Nguyen Huang Gong An pada nomor tanding putri kelas B Pencak Silat SEA Games 2023 di Chroy Changvar International Convention and Exhibition Center, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (10/05/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Advertisement

Bola.com, Phnom Penh - Pesilat andalan Indonesia, Safira Dwi Meilani, gagal mendulang emas pada SEA Games 2023, karena kena diskualifikasi, Rabu (10/5/2023). Pelatih pencak silat Indonesia, mengaku kecewa dan menyebut Indonesia dirugikan keputusan wasit dan mengajukan protes supaya pertandingan dilanjutkan.  

Indro bukan hanya mengeluhkan kegagalan Safira Dwi. Dia juga menyoroti kinerja wasit yang memimpin pertarungan di kelas di bawan 45 antara pesilat Indonesia, Suci Wulandari, melawan atlet Malaysia, Norsyakirah Muksin. Suci kalah pada laga tersebut dan harus puas meraih medali perak. 

Advertisement

Sementara itu, Safira didiskualifikasi oleh wasit pada ronde ketiga saat sedang unggul sehingga emas yang di depan mata pun melayang.

Wasit membuat keputusan kontroversial pada final Kelas B Putri SEA Games 2023, yang mempertandingkan Safira Dwi melawan pesilat Vietnam, Hoang Hong An Nguyen. Safira diputuskan didiskulifikasi sehingga medali emas menjadi milik pesilat Vietnam, bahkan nama Safira pun belum terdaftar di perolehan medali perak.

Pada ronde ketiga Safira unggul 61-43 sehingga kemenangan sudah di depan mata. Namun, ketiga pertarungan tersisa 18 detik, wasit memutuskan mendiskualifikasi Safira, sehingga medali emas jadi milik lawannya.

Pelatih pencak  silat Indonesia, Indro Catur, kecewa dengan keputusan juri SEA Games 2023 yang membuat Safira dan Suci gagal meraih emas.

2 dari 5 halaman

Miskomunikasi Wasit

Pencak Silat Indonesia SEA Games 2023
Atlet pencak silat putri Indonesia, Safira Dwi Meilani (kanan) menghadapi wakil Vietnam, Nguyen Huang Gong An pada nomor tanding putri kelas B Pencak Silat SEA Games 2023 di Chroy Changvar International Convention and Exhibition Center, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (10/05/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Untuk kasus Safira Dwi Meilani, atlet yang bertanding pada nomor Woman's Tanding Class B ini sebetulnya mengalami dislokasi pada bahu sejak awal. Tetapi, wasit menilai bahwa ia mengalami kuncian.

Kemudian, setelah sisa 18 detik, Safira yang sudah unggul jauh dianggap kalah oleh wasit.

"Miskomunikasi dari wasit, mereka melihatnya Safira terkena kuncian. Safira tadi secara poin unggul jauh, kemudian waktu tinggal 18 detik, Safira juga tidak melakukan pelanggaran apa pun," kata Indro.

"Kalau itu dianggap kuncian, itu tidak benar sama sekali karena kuncian itu kan harus ada prosesnya. Mungkin ada hitungannya, terlihat si anak ini tidak bisa bergerak secara pasif. Safira tendangan dan pukulannya masih bagus. Kalau kesakitan iya, tetapi bukan menyerah gitu."

Advertisement

Imbas Cedera Lama

Pencak Silat Indonesia SEA Games 2023
Reaksi atlet pencak silat putri Indonesia, Safira Dwi Meilani saat menghadapi wakil Vietnam, Nguyen Huang Gong An pada nomor tanding putri kelas B Pencak Silat SEA Games 2023 di Chroy Changvar International Convention and Exhibition Center, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (10/05/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Sementara itu, Indro menilai bahwa apa yang dialami Safira merupakan imbas dari cedera lama. "Kesakitannya memang dari riwayat cedera yang memang tadi terkena lagi," kata Indro Catur. 

Indro mengatakan akan memprotes keputusan kontroversial wasit tersebut. Dia berharap  laga dilanjutkan dan Safira bisa meraih medali emas. 

"Sekarang lagi dirposes, mudah mudahan nanti diterima dan pertandingan akan dilanjutkan untuk 18 detik waktu tersisa," kata Indro.  

Advertisement

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita