David Jacobs Dimakamkan, Penyebabnya Tergeletak Pingsan di Pinggir Rel Belum Pasti
Jakarta, Beritasatu.com - Atlet paralimpiade nasional tenis Meja Indonesia David Jacobs dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Senin (1/5/2023) siang tadi. Namun masih ada seputar persoalan yang belum terjawab, terutama mengenai kondisi David Jacobs yang ditemukan tak sadarkan diri di pinggir rel kereta, sebelum akhirnya meninggal dunia, pada Jumat (28/4/2023) dini hari.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Komite Nasional Paralimpiade (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto menilai, penyebab tergeletaknya David Jacobs di jalur kereta bakal sulit terungkap.
Tidak aktifnya CCTV di dalam gerbong kereta api membuat segalanya sulit dibuktikan.
"Ketua Umum NPC Indonesia memang mendorong pihak terkait untuk membuka puzzle terakhir, yakni rekaman CCTV di dalam gerbong kereta yang salah dinaiki oleh almarhum," kata Rima, Senin.
"Namun kabar terakhir memang CCTV-nya mati, jadi amat kami sayangkan," lanjut dia.
Dengan tidak aktifnya CCTV, penyebab utama David Jacobs yang diduga melompat dari dalam kereta api menjadi tanda tanya besar.
Rima bahkan bertanya-tanya, apakah David Jacobs mengalami kecelakaan atau memang bunuh diri.
"Saat ini kami serahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian, apakah ini murni kecelakaan atau ada hal-hal yang lain. Yang jelas kita ingin nanti ada dari kepolisian melakukan konferensi pers ke khalayak umum supaya tidak ada kesimpangsiuran apa sebenarnya yang terjadi," tegas dia.
Lebih lanjut, Rima merasa motif David Jacobs untuk mengakhiri nyawanya dengan cara melompat dari kereta api sangat tidak relevan.
Pasalnya, David Jacobs diketahui baru saja mengurus visa keberangkatan untuk bermain di Slovenia Open.
"Pada hari Kamis, saat dia ditemukan tergeletak di pinggir jalur kereta, almarhum baru saja mengurus visa untuk mengikuti kejuaraan Slovenia Open pada 6 Mei 2023 mendatang," beber Rima.
Selama proses pengurusan visa, Rima mengaku tidak ada sesuatu yang janggal dari sosok David Jacobs.
Tawa serta candaan dari atlet berusia 45 tahun itu sesekali terlontar untuk mencairkan suasana.
"Enggak ada (sesuatu yang janggal). Dia siap banget buat bertanding di Slovenia dan ajang-ajang lainnya," ungkap dia.
Sebagai informasi, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes (Pol) Komarudin mengungkap bahwa penyebab tergeletaknya David Jacobs di pinggir rel karena almarhum melompat dari kereta api.
Ia diduga melompat karena tahu kereta api yang dinaiki ternyata tidak sesuai dengan tiket yang dipesan.
"Ketika dia tahu salah (naik kereta), begitu masuk ternyata salah (kereta), kosong kemungkinan loncat mau turun," kata Komarudin pada Jumat (28/4/2023).
Namun Komarudin enggan membuat asumsi lebih jauh. Ia mengaku bakal menunggu hasil otopsi lebih dulu.
"Iya betul (menunggu hasil autopsi), autopsi itu salah satu upaya kami mengetahui dalam proses penyelidikan dan penyidikan untuk mengetahui penyebab kematian seseorang," terang dia, Minggu (30/4/2023).
Diberitakan sebelumnya, atlet paratenis meja David Jacobs tutup usia pada umur 45 tahun pada Jumat (28/4/2023).
Ia ditemukan tak sadarkan diri di pinggir rel kereta api jalur Stasiun Gambir-Stasiun Juanda km 4+700 pada Kamis (27/4/2023).
David Jacobs sejatinya mendapatkan pertolongan medis di Rumah Sakit Husada, tetapi nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
David Jacobs juga baru dimakamkan pada hari ini, Senin. Almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.10 WIB.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar