5 Klub Sepak Bola yang Mewakili Identitas Etnik Minoritas, Ada Juara Copa del Rey Terbanyak - inews
Table of Content
5 Klub Sepak Bola yang Mewakili Identitas Etnik Minoritas, Ada Juara Copa del Rey Terbanyak
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2022%2F11%2F06%2Fathletic_bilbao_fans.jpg)
JAKARTA, iNews.id - Inilah klub sepak bola yang mewakili identitas etnik minoritas. Sebagai olahraga paling populer di dunia, sepak bola menjadi sarana pemersatu kelompok dan simbol perdamaian.
Oleh sebab itu, kemunculan klub-klub sepak bola di dunia berasal dari berbagai latar belakang. Tak terkecuali dari kelompok etnik minoritas.
Beberapa etnik minoritas yang termarjinalkan di suatu negara tidak mau kalah dalam hal sepak bola. Mereka membentuk sebuah klub hingga tim tersebut cukup di segani di level nasional dan internasional.
Klub mana saja itu? Berikut adalah beberapa di antaranya yang dirangkum iNews.id, Jumat (26/5/2023).
5 Klub Sepak Bola yang Mewakili Etnik Minoritas
1. AC Ajaccio
Klub sepak bola yang mewakili etnik minoritas pertama adalah klub asal Prancis, AC Ajaccio. Prancis memang memiliki beberapa etnik minoritas, salah satunya adalah kelompok minoritas Korsika yang berbicara bahasa Corsu dan Italia sekaligus.
Korsika sendiri memiliki beberapa klub sepak bola. Namun, salah satu yang paling mentereng adalah AC Ajaccio yang berlaga di Ligue 1 Prancis.
Klub tersebut sebenarnya telah lahir antara tahun 1909-1910. Namun, ACA baru menjadi tim profesional pada tahun 1965.
2. Tractor Sazi
Tractor Sazi adalah klub asal Iran yang lahir dari kaum minoritas. Diketahui, Iran merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang multi etnik.
Salah satu kelompok minoritas di sana adalah orang-orang Azeri, yang sebenarnya masih rumpun bangsa Turkic. Mereka memiliki klub sepak bola bernama Tractor Sazi yang berbasis di Tabriz, Azerbaijan Timur dan bermain di kompetisi Liga Pro Teluk Persia.
Klub ini menjadi naungan orang-orang Azeri untuk menyuarakan haknya. Melalui sepak bola, isu-isu demokrasi dan kesetaraan disuarakan.
3. Celtic FC
Siapa sangka, Celtic ternyata merupakan klub sepak bola yang mewakili komunitas imigran Irlandia di Skotlandia.
Hal ini sebenarnya dapat terlihat dari warna dan logo kebanggan mereka yang sangat identik dengan lambang negara Irlandia, yakni four-leaf clovers berwarna hijau.
Pada awal pendiriannya, klub ini dibentuk untuk memfasilitasi bakat muda Irlandia yang tak memperoleh tempat bermain yang baik di Skotlandia.
Persoalan tersebut adalah karena orang Irlandia adalah imigran dan pendatang di sana.
Meski serumpun, orang-orang Irlandia di Skotlandia sering stigma miring. Oleh sebab itu, mereka kemudian membentuk klub sepak bolanya sendiri yakni Celtic FC.
Celtic pada perkembangannya akhirnya tidak hanya mewakili migran Irlandia. Namun, mereka telah memberikan ruang terbuka untuk para imigran dari negara lain. Nilai-nilai inklusif tersebut masih dipertahankan hingga sekarang.
4. SC Heerenveen
Publik Indonesia biasanya mengenal SC Heerenveen karena logo yang dikenakannya sangat familier. Logo yang mirip dengan brand minuman kental manis tersebut ternyata adalah bendera provinsi Friesland di Belanda.
Friesland adalah kawasan yang dihuni oleh orang-orang Frisia, turunan etnik Jerman yang mendiami ujung Barat Laut Belanda.
Meski bukan satu-satunya klub dari Friesland, Heerenveen telah mewakili entik Frisia di level Eredivisie. Kendati demikian, dewasa ini Heerenveen disebut mulai kehilangan komitmen untuk memfasilitasi talenta lokal Frisia.
Editor : Komaruddin Bagja
Follow Berita iNews di Google News
5. Athletic Bilbao
Athletic Club adalah klub Liga Spanyol yang berbasis di Bilbao dan kemudian dikenal sebagai Athletic Bilbao, kota di wilayah otonom Basque.
Sejak didirikan pada 18 Juli 1898, klub ini sebenarnya memiliki memiliki kebijakan untuk merekrut murid akademi dan pemain yang lahir serta besar di Basque. Tak hanya itu, kebijakan tersebut juga berlaku pula untuk staf dan pelatih.
Juara Copa del Rey terbanyak setelah Barcelona itu sampai saat ini disebut masih mempertahankan komitmen inklusif tersebut. Maka, tidak heran jika kebanyakan pemain dan staf adalah bakat dari Basque sendiri.
Editor : Komaruddin Bagja
Follow Berita iNews di Google News